Jaksa Agung ST Burhanuddin: Pendidikan Jaksa Bukanlah Akhir SuatuPembelajaran, Tetapi Awal Membangun Semangat Integritas dan Profesionalitas Jaksa

MEDIAPATRIOT.CO.ID -Jakarta Kamis 14 Desember 2023 bertempat di Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI, Jaksa Agung ST Burhanuddin memberikan amanat pada Penutupansekaligus Pelantikan bagi para peserta Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ) Angkatan LXXX (80) Gelombang II Tahun 2023.

Mengawali amanatnya, Jaksa Agung mengucapkan terimakasih kepada Kepala Badan Pendidikan dan PelatihanKejaksaan RI beserta segenap jajaran Penyelenggara, Widyaiswara, dan seluruh pihak yang telah bekerja kerasmemberikan bimbingan ilmu, dan pengalamannya dalammenyukseskan rangkaian PPPJ Gelombang II Angkatan 80 hingga puncak penutupan hari ini.

Jaksa Agung menyampaikan bahwa PPPJ merupakansuatu proses metamorfosa pegawai Kejaksaan dariseorang staf Tata Usaha menjadi pejabat fungsionalJaksa. Perubahan ini signifikan, baik dari segikewenangan, hak dan kewajiban serta perilaku hidupnya.

“Perubahan kedudukan tersebut harus diimbangi denganperubahan mental, pola pikir, dan pola kerja yang berorientasi pada integritas dan profesionalitas sehinggamampu mengeliminir penyalahgunaan kewenangan dalambertugas,” ujar Jaksa Agung.

Kemudian, Jaksa Agung menjelaskan kepada para peserta PPPJ bahwa seorang Jaksa adalah penegakhukum yang memiiki tugas dan tanggung jawab yang berat dengan kompleksitas tugas yang tinggi. Disampingbertindak sebagai eksekutor dan Penuntut Umum, seorang Jaksa juga harus mampu mengemban tugaslainnya sebagai Penyidik, Jaksa Pengacara Negarasekaligus melaksanakan fungsi Intelijen.

“Untuk itu, Saudara harus dapat memahami betultanggung jawab dan konsekuensi yang melekat sebagaiseorang Jaksa dengan segudang kewenangannya,” imbuhJaksa Agung.

Sebagai aparat penegak hukum, Jaksa terikat dengankode etik perilaku Jaksa yang mengatur tentang kewajibandan larangan yang harus dipatuhi selama pelaksanaantugas dan wewenang serta perilaku hidup sehari-hari, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Jaksa Agung Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kode Etik Perilaku Jaksa.

Oleh karenanya, Jaksa Agung menekankan agar para Peserta PPPJ selalu mematuhi Kode Etik Profesi Jaksasebagai pengarah untuk menjadi Jaksa yang profesionaldan kredibel yang selalu menjaga marwah InstitusiKejaksaan.

“Saya ingin Saudara pahami bahwa menyandang status Jaksa tidak cukup hanya dengan menguasai berbagaielemen kognitif yang berkaitan dengan kecerdasan dan kemampuan berpikir semata. Namun jauh lebih dari itu, saya ingin kalian dapat merefleksikan kemampuan kritisdan mempertajam afektif dalam menimbang baikburuknya suatu tindakan, perbuatan dan keputusan yang hendak diambil,” ujar Jaksa Agung.

Jaksa Agung menambahkan, pentingnya seorang Jaksa untuk menjaga nilai moral dalam pelaksanaan tugasdikarenakan penegakan hukum tidak selalu berbicaradalam konteks gramatikal semata, melainkan ada sudutetis yang harus diperhatikan oleh seorang Jaksa.

“Ingat! masyarakat tidak mengharapkan penegakanhukum yang hanya benar secara normatif, namun juga harus dapat menyentuh perasaan mendasar manusiamengenai apa yang adil dan bermanfaat,” tegas Jaksa Agung.

Oleh sebab itu, Jaksa Agung juga menekankan akanpentingnya menyelaraskan antara norma hukum yang kadang kaku dengan lugasnya hati nurani selaku penegakhukum, sehingga dapat tercipta suatu penegakan hukumyang humanis, berkeadilan dan bermanfaat.

Selanjutnya mengenai pesatnya perkembangan saranateknologi informasi, Jaksa Agung menyampaikan dewasaini menuntut kita untuk beradaptasi denganperkembangan dunia yang serba canggih dan modern. Selaras dengan hal itu, maka modus operandi dan coraktindak pidana yang akan kita hadapi ke depan akansemakin kompleks., salah satu contohnya adalahkeberadaan mata uang digital atau mata uang kripto.

Menurut Jaksa Agung, mata uang kripto memberikantantangan baru kepada penegak hukum dalam proses penyitaannya. Hal itu berkaitan dengan status kripto yang dapat menjadi alat melakukan tindak pidana (instrument delicti) atau hasil tindak pidana (corpus delicti).

“Untuk itu, Saudara dituntut bekerja secara cermat, cerdas, profesional, selalu meng-upgrade ilmu dan pengetahuan serta penguasaan teknologi gunamenyelaraskan diri dalam menghadapi tuntutanperkembangan penegakan hukum dan keadilanmasyarakat yang makin kompleks dan dinamis,” ujarJaksa Agung.

Selain itu, pada kesempatan ini Jaksa Agung juga mengingatkan bahwa tahun depan akan ada perhelatanakbar politik di negeri ini yaitu Pemilihan Umum Tahun2024. Isu netralitas ASN tak terkecuali netralitas InsanAdhyaksa selalu membayangi, sehingga Jaksa Agung juga mengingatkan agar Jaksa itu harus netral, tidakberpolitik apalagi politik praktis.

“Saya tidak pungkiri realitas yang ada, bahwakenyataannya bisa jadi ada dalam sebuah keluargadimana ada anggota keluarga yang berpofesi sebagaiJaksa dan salah satu anggota keluarga lain ikut dalamkegiatan perpolitikan. Saya tegaskan, Netralitas andasebagai Jaksa adalah harga mati! tidak boleh berkurangsedikit pun dan tidak ikut terlibat ataupun terjebak dalamkegiatan perpolitikan anggota keluarga anda tersebut,” imbuh Jaksa Agung.

Mengakhiri amanatnya, Jaksa Agung berpesan agar para Peserta PPPJ yang dilantik hari ini dapat membiasakandiri untuk bersyukur terhadap tiga hal. Pertama,bersyukurlah atas ketidaktahuanmu karena itumembuatmu terus belajar. Kedua, bersyukurlah atasderajatmu saat ini, agar kalian dapat menghargai pahitdan manis proses yang telah dilalui. Ketiga, bersyukurlahatas apa yang kamu miliki saat ini, agar kalian terhindardari ketamakan dan keserakahan dalam melaksanakantugas.

Acara Penutupan Pendidikan dan Pelatihan PembentukanJaksa (PPPJ) Angkatan LXXX (80) Gelombang I Tahun2023 turut dihadiri oleh Ketua Komisi Kejaksaan RI, Wakil Jaksa Agung, Para Jaksa Agung Muda, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI, Para Staf Ahli Jaksa Agung, serta Pejabat Eselon II dan III di LingkunganKejaksaan Agung dan Badan Diklat Kejaksaan RI. (Syaparudin).*



Posting Terkait

Jangan Lewatkan