Kab Bandung, MPN.
Sampah plastik yang masih bertebaran di bantaran Citarum Kampung Cicukang Desa Mekarrahayu berasal dari endapan sungai saat diangkat menggunakan alat berat.
Lumpur yang sudah bercampur dengan sampah plastik dan kain tidak bisa dipilah pada saat diangkat, tetapi harus menunggu sampah lumpurnya kering.
Menurut Dansektor 8 Kolonel Arm Hari Wibowo, Gerakan Pungut di bantaran sungai Citarum melibatkan Anggota satgas, masyarakat dan mahasiswa.
” Untuk persiapan tanam pohon, bantaran sungai harus terbebas dari sampah agar tidak menghalangi pertumbuhan akar,” kata Dansektor 8.
Seringnya terjadi erosi tambah Dansektor, karena tanah bantaran bercampur berbagai sampah, hal itu membuat kondisi tanah menjadi labil.
” Ini menjadi fokus kami untuk terus mengajak berbagai unsur masyarakat, pemerintah daerah juga mahasiswa turun langsung memunguti sampah plastik dan kain disamping melakukan edukasi secara langsung,” ujar Kolonel Arm Hari Wibowo, Sabtu (23/12).
Sampah sampah yang berhasil di angkat dari tanah bantaran, selanjutnya dikirim ke TPST Cicukang untuk dilakukan pemilahan.
Ditambahkan Dansektor, kegiatan ini merupakan bentuk edukasi dan sosialisasi secara langsung terhadap masyarakat juga mahasiswa agar lebih peduli dengan lingkungan.
” Menjaga ekosistem di sungai Citarum harus dilakukan bersama, baik satgas Citarum, pemerintah, masyarakat, pelaku industri juga mahasiswa sebagai bagian dari akademisi,” ungkapnya.
Rie.