LURAH DAN SEKEL ANCOL MENGHINA PPSU ORANG MISKIN

Jakarta,- mediapatriot.co. id Puluhan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Ancol menggelar aksi banting sapu dan mogok kerja di Jalan Lodan Raya, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara,
Aksi mogok kerja ini dilakukan sebagai bentuk protes kepada Lurah Ancol, Saud Maruli Manik dan Sekretaris Kelurahan Ancol Kenny Hutagaol yang dinilai sering menghina para pasukan oranye tersebut dan sesegera mungkin diambil tindakan tegas
Para petugas PPSU ini kerap kali dihina dengan sebutan miskin oleh Lurah dan sekel Kelurahan Ancol tersebut.
Pantauan di lokasi, puluhan petugas PPSU tersebut berkumpul tanpa menggunakan seragam.
Masing-masing dari mereka juga datang sambil membawa sapu lidi yang kemudian dibanting ke jalanan.
Aksi banting sapu berujung mogok kerja ini merupakan simbol protes para pasukan oranye terhadap perilaku lurah dan sekretaris kelurahan yang dianggap telah melecehkan martabat mereka.
Alhasil, lantaran para pasukan oranye ini memutuskan mogok kerja, sampah-sampah di Jalan Lodan Raya dan sekitarnya pun dibiarkan berserakan begitu saja.

Salah seorang petugas PPSU Kelurahan Ancol, Fajar mengatakan, aksi mogok kerja ini sekaligus menuntut keadilan dan kebijakan dari Walikota terhadap pihak Lurah dan Sekretaris Kelurahan Ancol.

“Kita minta ketegasan dan keadilan. Jadi setiap apel itu Pak Lurah itu selalu memarahi kita, apalagi, yang kita nggak enak hati kan, dengan kata-kata miskin,” ucap Fajar di lokasi.
Hinaan-hinaan tersebut, ungkap Fajar, sering terlontar pada saat lurah dan sekretaris kelurahan memimpin apel pagi di Kelurahan Ancol Jakarta Utara
Puluhan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Ancol menggelar aksi banting sapu dan mogok kerja di Jalan Lodan Raya, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara,
Pernah juga ada petugas PPSU yang dihina miskin hanya karena tidak memiliki motor.

“Contohnya PPSU miskin dilarang merokok, dia ngomong seperti itu saya sempat dengar pas kita di perkumpulan kata miskin, pas kemarin Pemilu pembagian zona, pembagian TPS, kita ditugasin di beberapa TPS,” ucap Fajar.

“Ada salah satu teman saya yang dibagikan di RW 10. Nah dia dipertanyakan itu, kamu ada motor atau tidak, beliau menjawab tidak, dan dikatakan dasar kau miskin,” sambungnya

Senada, petugas PPSU Kelurahan Ancol lainnya, Pipit Mulyaningsih mengaku sakit hati dengan omongan-omongan yang sering dilontarkan Sekretaris Kelurahan Ancol.

Salah satu penyebabnya lantaran para pasukan oranye pernah dihina miskin pada saat pembagian sembako.

“Pak Sekel kalau ngomong nyakitin, selalu katain miskin ke PPSU. Jadi kayaknya anak-anak sakit hati,” kata Pipit.
“Kalau saya dengar pas pembagian sembako dari kecamatan, itu kan harus nebus Rp 100 ribu. Sedangkan dia enggak punya uang tapi dia udah dapat kupon. Tapi dikatain yang miskin-miskin ke sini dulu. Maksudnya bahasanya jangan katain miskin-miskin. Itu teman kita yang dikatain miskin juga,” paparnya lagi.
Para pasukan oranye itu pun berharap kepada Walikota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim untuk menindak tegas kelakuan Lurah dan Sekretaris Kelurahan Ancol agar ada efek jere terlebih di copot dari jabatan lurah Ancol dan Sekel Ancol agar jangan sampai ada lurah dan sekelnya semacam ini karena mereka itu PAMONG dan bisa memperbaiki perbuatan mereka dan meminta permohonan maaf kepada PPSU Kelurahan Ancol…… (JHON )



Posting Terkait

Jangan Lewatkan