SUKABUMI MPI,- Sejumlah orang tua siswa di SMPN 1 Cicantayan yang beralamat di kp. Cisande desa Cijalingan kecamatan Cicantayan kabupaten Sukabumi, merasa kecewa pasalnya buku laporan pendidikan putra putrinya ditahan dengan alasan belum membayar dana infaq.
Pantauan wartawan Media Patriot Indonesia senin (20/12), karena adanya penahanan raport, sejumlah orangtua siswa tampak kecewa, pulang dengan tangan hampa.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Sekolah Akmal Badar, M.Pd. mengakui ada rapot yang ditahan tapi bukan karena infaq melainkan karena ada nilai mata pelajaran belum tuntas. ” Iya ada rapot siswa yang ditahan karena masih ada nilai mata pelajaran yang belum tuntas”. Kepada para orang tua telah disampaikan masalah tersebut dan mereka diminta agar tugas tugas yang diberikan guru pada saat pembelajaran online di selesaikan hingga ada nilainya. Harus tuntas dulu baru kemudian rspotnya dibetikan, ungkapnya.
Disinggung prihal dana infaq, Akmal Badar, M.Pd. selaku pimpinan di SMP Negeri 1 Cicantayan mengakui, hingga kini masih memungut dana infak dari orang tua siswa/wali murid sebesar 25.000 per bulan untuk kegiatan DTW.
Dan itu sudah berlangsung sejak tahun 2008 atas kesepakatan komite sekolah.
” Ya masih ada pungutan iuran infaq. Uang infaq ini digunakan untuk pembiayaan kegiatan pembiasaan dan keagamaan” dan itu sudah berjalan sejak 2008.
.
Akmal Badar, M.Pd. yang baru dua tahun menjabat di sekolah ini dengan tegas membantah, tidak benar ada penahanan buku raport karena masalah infaq, ” tidak benar itu, tidak ada raport yang ditahan kerena infaq”. Penahanan raport itu hanya bagi siswa yang nilainya belum tuntas.
Sekedar untuk diketahui, Pemerintah pusat telah membuat kebijakan sekolah gratis dengan menggelontorkan dana BOS, termasuk di kabupaten sukabumi.
Dana BOS untuk siswa tingkat SMP sebesar 1.100.000 (satu juta seratus ribu rupiah) per siswa/ tahun.
Reporter. : Muhidin
Editor. ; Hamdanil Asykar