Kab Bandung, MPN
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Bandung memastikan stok pangan untuk menghadapi bulan suci Ramadan 1446 Hijriah dipastikan aman sampai menghadapi Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah/awal April 2025.
Hal ini diungkapkan Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Dicky Anugrah dalam keterangannya di Soreang, Selasa 25 Februari 2025 pagi.
“Dalam menghadapi Ramadan, kita dari Pemkab Bandung sudah melakukan evaluasi dan monitoring ke lapangan. Contohnya ke Pasar Sehat Soreang dan beberapa pasar lainnya milik Pemda Kabupaten Bandung. Jadi stok untuk kebutuhan pokok ya aman. Cuma ada beberapa komoditas yang saat ini mengalami kenaikan harga, seperti telur ayam ras, cabe dan lain-lain,” kata Dicky Anugrah.
Dalam menghadapi munggahan Ramadan yang tinggal beberapa hari lagi, lanjut Dicky, terutama bagi ibu-ibu rumah tangga akan memasak makanan di rumahnya masing-masing untuk menyiapkan kebutuhan sahur jelang melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadan.
“Kalau lihat stok kebutuhan pangan untuk masyarakat Kabupaten Bandung, tapi kita akan berupaya kepada champion cabai atau pun ke peternak ayam petelur untuk mengirim langsung ke pasar tanpa melalui ke agen-agen. Kita juga akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian terkait kesediaan stok pangan memasuki Ramadan nanti,” ujarnya.
Dicky Anugrah mengatakan, dalam rangka menghadapi kegiatan bulan suci Ramadan, Pemkab Bandung akan melaksanakan gerakan pasar murah pangan dengan menyediakan berbagai jenis komoditas unggulan hasil pertanian.
“Untuk kesiapan bahan baku untuk bulan Ramadan hingga jelang Hari Raya Idulfitri. Kemudian, Pemkab Bandung akan melaksanakan kegiatan OPM (Operasi Pasar Murah) bersubsidi dari APBD Kabupaten Bandung di beberapa titik kecamatan. Ada juga GPM (Gerakan Pasar Murah) di bulan suci Ramadan. Selain itu ada giat bazar Ramadan. Rencana ada tiga kegiatan itu di bulan suci Ramadan,” katanya.
Dicky Anugrah kembali menegaskan bahwa stok pangan dipastikan aman untuk bulan suci Ramadan bahkan sampai Hari Raya Idulfitri mendatang.
“Karena kita juga banyak dan ada beberapa ayam peternak atau peternak hewan penghasil daging sapi di Kabupaten Bandung. Daging sapi lokal pun produksinya bagus dan juga kualitasnya juga bagus. Sampai saat ini belum ada kelangkaan,” ujarnya.
Menurutnya, untuk komoditas telur, suplainya seperti biasa, namun dimannya lebih banyak untuk telur itu, sehingga ada kemahalan harganya atau kenaikan harga.
“Cabai juga ada kenaikan harga antara Rp 1.000 sampai 2.000 per kilogramnya. Tapi insya Allah kita akan pastikan stok aman dan kita koordinasi dengan Dinas Pertanian untuk segera memenuhi kebutuhan-kebutuhan pasar,” katanya.
Ia menegaskan bahwa adanya kenaikan harga bahan pokok di lapangan, bukan karena intervensi pemerintah. Melainkan karena kondisi di lapangan, terkait dengan suplai dan kebutuhan bahan pokok untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.
“Misalnya, dari mulai produsen peternak sampai masuk ke agen. Agen masuk ke pasar atau ke beberapa distributor telur. Jadi memang itu yang harus kita evaluasi supaya mata rantai distribusinya kita pangkas supaya tidak panjang,” katanya.
Sementara itu, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung pun turut merilis perkembangan harga-harga bahan pokok selama Minggu ke-3 Februari 2025. Perkembangan harga rata-rata cabai merah tanjung mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari Rp 44.500/kg menjadi Rp 58.500/kg.
“Yang mana secara mingguan meningkat mencapai 31 persen, kenaikan harga cabai merah tanjung tersebut,” katanya.
Menurutnya, perkembangan harga rata-rata cabai keriting selama Minggu ketiga bulan Februari 2025 terpantau mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari Rp 41.500/kg naik menjadi Rp 55.500/kg, yang mana secara mingguan meningkat sebesar 33 persen.
“Perkembangan harga rata-rata cabai rawit terpantau mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari Rp 62.800/kg menjadi Rp 84.500/kg, yang mana secara mingguan meningkat sebesar 35 persen,” katanya.
Dicky Anugrah juga turut menjelaskan perkembangan harga rata-rata telur ayam broiler terpantau mengalami kenaikan di akhir Minggu dari Rp 28.000/kg menjadi Rp 29.500/kg, yang mana secara mingguan meningkat sebesar 5,5 persen.
“Perkembangan harga rata-rata bawang merah selama Minggu ketiga bulan Februari 2025 terpantau mengalami kenaikan di akhir Minggu dari Rp 29.500/kg menjadi Rp 35.000/kg, yang mana secara mingguan meningkat sebesar 18,5 persen,” pungkasnya.
Komentar