PT Kilang Pertamina Internasional terus berkomitmen meningkatkan ketahanan energi nasional melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) RU V Balikpapan. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan bahan bakar dan gas di Indonesia, optimalisasi kilang menjadi langkah strategis guna memastikan ketersediaan energi bagi masyarakat.
Dalam proyek ini, PT Rekayasa Industri bertindak sebagai kontraktor utama dengan berfokus pada peningkatan unit proses serta pengembangan infrastruktur pendukung. Salah satu aspek utama dalam proyek ini adalah pembangunan Jetty serta optimalisasi alur masuk kapal, kolam putar, dan fasilitas tambat yang menjadi bagian penting dalam distribusi energi dari kilang.
Selain itu, RDMP Balikpapan dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi operasional kilang dengan menambahkan fasilitas pendukung yang lebih modern dan berkelanjutan. Proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri migas nasional dalam menghadapi dinamika pasar global yang terus berkembang.
Peran Strategis PT Anugerah Samudera Madanindo (ASM)
Sebagai bagian dari rantai ketahanan energi, PT Anugerah Samudera Madanindo (ASM) turut berperan aktif dalam memastikan kelancaran operasional pelabuhan RDMP Balikpapan. Salah satu tantangan utama dalam pengoperasian pelabuhan adalah sedimentasi yang dapat menghambat pergerakan kapal. Oleh karena itu, pengerukan atau dredging work secara berkala menjadi kebutuhan esensial guna menjaga kedalaman alur pelayaran.
Proyek pengerukan ini telah dimulai pada 11 November 2024 dan direncanakan berlangsung hingga April 2025. Fokus utama proyek ini adalah untuk mengembalikan kedalaman alur kapal yang mengalami pendangkalan akibat sedimentasi. Kedalaman yang semula berada di elevasi -10 meter akan dikembalikan menjadi -13 meter, sehingga kapal dapat beroperasi dengan lebih aman dan efisien.
Dalam tahap kedua pekerjaan pengerukan ini, PT ASM berfokus pada pembersihan alur akses di RDMP Balikpapan yang sering mengalami kendala akibat sedimentasi yang cukup tinggi. Dengan pengerukan yang terencana, kapal-kapal yang membawa bahan bakar dan gas dapat berlabuh dengan aman dan efisien, tanpa hambatan yang berarti.
Selain memastikan kapal dapat berlabuh dengan aman, PT ASM juga menghadirkan solusi inovatif berupa pemasangan silt curtain. Teknologi ini berfungsi sebagai penghalang sedimen agar tidak mengganggu fasilitas sea water intake, sehingga menjaga kelangsungan operasional kilang secara optimal. Upaya ini menjadi bagian penting dalam memastikan ekosistem laut di sekitar pelabuhan tetap terjaga, serta operasional kilang dapat berjalan tanpa gangguan dari sedimentasi yang tidak terkendali.
Selain itu PT ASM juga melakukan pekerjaan Debris Clearing yaitu pembersihan puing – puing atau material lain yang menghambat area kerja di perairan, seperti sisa bangunan, kayu, batu atau benda lain yang mengganggu alur pelayaran atau pelabuhan guna memastikan jalur navigasi tetap aman dan lingkungan perairan tetap kondusif untuk operasional proyek.
Kontribusi Nyata untuk Energi Nasional
Dengan digandeng PT Rekayasa Industri, PT ASM tidak hanya berperan dalam menjaga infrastruktur pelabuhan tetap optimal, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam mendukung ketahanan energi Indonesia. Langkah strategis ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi operasional kilang serta memperkuat distribusi energi nasional. Selain itu, proyek RDMP Balikpapan juga akan berkontribusi dalam mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor bahan bakar, dengan meningkatkan kapasitas produksi domestik.
Komitmen PT Kilang Pertamina Internasional dalam pengembangan RDMP Balikpapan menjadi bukti nyata upaya berkelanjutan untuk menjamin ketersediaan bahan bakar dan gas bagi masyarakat. Dengan kerja sama yang solid antara berbagai pihak, proyek ini akan membawa dampak positif bagi industri energi nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan. Selain itu, peningkatan fasilitas pelabuhan melalui pekerjaan pengerukan ini juga akan memperkuat daya saing Kilang Balikpapan sebagai salah satu pusat produksi energi strategis di Indonesia.(Hamdanil)
Komentar