Indramayu, MPI.com
Seorang pekerja migran indonesia (PMI) asal Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, dipulangkan setelah mengalami kecelakaan kerja di Malaysia.Ia dipulangkan setelah mengalami cidera kepala berat dan sempat menjalani operasi bedah kepala di RS Borneo Malaysia.
Atas pertimbangan kesehatan PMI malang itu pun akhirnya dipulangkan ke tanah air.
PMI itu diketahui bernama Sukinih (24 tahun). Ia tiba di tanah air dan langsung dilarikan ke RS Mitra Plumbon Indramayu, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Petugas Pengantar Kerja dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Charly Tri Prastiawan, menjelaskan insiden yang dialami Sukinih terjadi pada tahun 2020 lalu.
Sekira bulan November 2020, saat bekerja pada sebuah pabrik di Bintulu, Sarawak, Malaysia, Sukinih dikabarkan terjatuh di kamar mandi.
Sejak saat itu, kata Charly,Sukinih sering mengeluh sakit di bagian kepala disusul munculnya benjolan. Melihat kondisi kesehatannya memburuk, majikan Sukinih lalu membawanya ke rumah sakit.
“Dalam proses perawatan itulah, dokter rumah sakit di sana (RS Borneo Malaysia) memutuskan untuk melakukan bedah kepala melalui operasi,” tukas Charly, Senin 22 Maret 2021.
Dalam perkembangannya, lanjut dia, kondisi kesehatan Sukinih terus membaik. Hanya saja karena tidak bisa bekerja normal,atas kesepakan para pihak, Sukinih akhirnya dipulangkan ke Indonesia.
“Hasil pemeriksaan akhir di RS Mitra Plumbon Indramayu, progress kesehatan Sukinih terus membaik, maka disarankan berobat jalan dan tidak perlu dirawat,” imbuh Charly.
Sementara itu, Kasi Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri LTSA Disnaker Indramayu, Sukirman melalui.
Adi Sucipto, mengatakan pihaknya telah menerima laporan kasus kecelakaan kerja yang dialami Sukinih.
Adi mengatakan, perusahaan yang memberangkatkan Sukinih, yakni PT Alfira Perdana Jaya, juga telah secara resmi melaporkan kasus tersebut.
“Yang bersangkutan (PMI) berangkat sesuai prosedur atau dari jalur resmi.
Namanya tercatat berangkat ke Malaysia di pabrik sejak tahun 2018 lalu. Pihak perusahaan telah melaporkan semuanya,” jelas Adi.(Deswin N)