BANGGAI, MPI_Sebagai istri prajurit, peran aktif Persatuan Istri Tentara (Persit) sangatlah dibutuhkan guna mendukung setiap kegiatan suami, baik secara kedinasan maupun non kedinasan.
Hal ini ditekankan Dandim 1308/Luwuk Banggai, Letkol INF Fanny Pantouw, S.Sos., M.Tr.Han., M.I.POL. saat memberikan arahan kepada para Perwira staf dan Danramil beserta Persit KCK cabang XII kodim 1308/LB, Sabtu (08/05).
Pengarahan dalam rangkaian giat penyerahan bingkisan lebaran dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) untuk para prajurit digelar di Aula Makodim 1308/LB, jalan Samaratulangi, Kelurahan Bungin, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai.
“Persit ditekankan untuk aktif mengikuti segala kegiatan kepersitan guna memenuhi kewajiban sebagai istri prajurit dalam mendukung suami. Dukungan ini tak hanya untuk kegiatan dinas, namun juga kegiatan yang sifatnya non dinas. Cerminan perilaku Persit yang baik menjadi cerminan bagi suami maupun keluarga,” tuturnya mengutip arahan Danrem 132/Tadulako, Brigjen TNI H. M Farid , MA.
Dandim menuturkan prajurit memiliki sejumlah hak, diantaranya Remunerasi, TWP, Asabri, Tunjangan pensiun, serta program dan jaminan kecelakaan kerja ketika tugas, latihan dan operasi, dimana jika peserta meninggal dunia mendapat santunan resiko kematian khusus.
Untuk itu, Persit diharapkan bisa memberikan cerminan baik dengan tidak bergaya hidup berlebihan karena akan memberikan dampak yang besar kepada para prajurit.
“Persit diharapkan tidak bergaya hidup yang berlebihan, karena akan memberikan banyak dampak negatif, diantaranya banyak hutang, pelanggaran prajurit , stres dan depresi tidak ada tabungan masa depan,” harapnya.
Lebih lanjut dikatakan, sebagai istri prajurit, Persit memiliki resiko ditinggal berdinas luar oleh suami. Untuk itu, Persit wajib menjaga kehormatan ketika suami sedang menjalankan kedinasannya.
“Saat suami sedang berdinas jauh, Persit wajib menjaga kehormatan prajurit. Mengingat kasus perselingkuhan sering disebabkan karena di tinggal tugas suami. Persit tidak boleh memiliki komitmen yang lemah. Tak hanya itu, perselingkuhan juga terjadi karena beberapa faktor lainnya, diantaranya pengalaman di masa lalu, cinta lokasi, kelainan, menyukai tantangan dan efek sosial media,” lanjutnya.
Dandim menegaskan pengelolaan hidup berkeluarga harus dikelola dengan baik, terutama terkait peminjaman Bank, keagamaan dan pendidikan anak.
“Persit harus bisa mengelola keuangan keluarga dengan bijaksana, jangan sedikit-sedikit melakukan peminjaman di Bank. Lebih baik menabung untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan,” tegasnya.
Dalam keagamaan, lanjutnya, Persit harus menghindari kegiatan keagamaan yang bersifat radikal atau kegiatan yang bersifat penyebaran paham komunis.
“Persit harus mampu menjaga keluarganya untuk tidak terjerumus dalam ajakan radikalisme. Hindari pergaulan yang bersifat merugikan keluarga. Dalam menggunakan media sosial pun harus bijak, terutama dalam berkomentar. Serta hindari aplikasi atau pengajian online yang bersifat radikal,” ucapnya.
Terkait pendidikan anak, Dandim menambahkan peran serta orang tua sangat dibutuhkan dalam membentuk karakter dan menciptakan masa depan anaknya.
“Orang tua memegang peranan penting dalam membentuk karakter dan menciptakan masa depan yang baik buat anaknya, terutama dimasa pandemi saat ini. Dimana orang tua juga berperan sebagai guru karena anak belajar di rumah. Persit memikiki tugas penting dalam menemukan potensi anak dan mendukung impiannya untuk menjadi orang yang lebih sukses dari pada orang tuanya,” tandasnya. (dewi)