BANTEN – Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, sebagai tempat untuk beristirahat dan berlindung dari berbagai situasi dan ancaman.
Bagi sebagian besar masyarakat yang tergolong keluarga fakir miskin, rumah hanyalah sebagai tempat singgah keluarga tanpa memperhitungkan kelayakannya dilihat dari sisi fisik, mental dan sosial.
Seperti halnya Ibu Narsih (70) yang saat ini ditemani anak ke empatnya Anani, kini hanya menempati rumah yang dapat dikategorikan Rumah Tak Layak Huni (Rutilahu)
Melihat hal dan kondisi demikian, puluhan warga Desa Sukaraja, Kacamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak, sepakat melakukan swadaya bersama warga lainya agar rumah Nasri dapat di perbaiki.
Anggaran untuk merehab rumah Nasri (70) tersebut inisiatif warga Desa Sukaraja, Kecamatan Warung Gunung yang meliputi wilayah RT. 014 Kp. Pangasih Pasir, RT. 15 Kp. Pangasih Kopi, RT. 17 Kp. Baru/Suka Maju, RT. 18 Kp. Pangasih Mesjid Darfa, RT. 30 Kp. Astiam.
“Walaupun dikerjakan dalam keterbatasan karena pandemu Covid-19, akhirnya perbaikan rutilahu bisa rampung dibangun oleh masyarakat,” ujar Wewen Juweni, SH kepada wartawan, Sabtu (22/5).
Dikatakan Wewen Juweni, SH, dalam perbaikan rumah banyak hal penting yang dilakukan didalam rumah, diantaranya sebagai tempat edukasi utama dan rumah yang mampu mendorong derajat kesehatan serta mendongkrak ekonomi masyarakat.
“Kedepan saya berharap adanya regulasi yang memungkinkan pembangunan rutilahu selanjutnya dari Anggaran Desa (DD) di setiap desa,” Cetus Wewen Juweni, SH.
Khusus kepada Kepala Desa setempat, Lanjut Wewen Juweni, SH, ia berharap mampu memanfaatkan potensi yang ada. “Misalnya dengan merealisasikan program one vilage one product sebagai program pembangunan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.