Kota Bekasi, MPI
Segenap stakeholder yang ada di Kota Bekasi kini ikut aktif menggiatkan program vaksinasi massal demi melindungi masyarakat dari ancaman berbahaya virus Covid-19. Bukan saja dari kalangan pemerintahan, unsur organisasi kepemudaan pun turut terlibat langsung dalam kegiatan vaksinasi massal ini.
Begitu juga dengan jenis vaksin yang digunakan, tidak hanya vaksin jenis sinovac yang beredar dan diberikan kepada masyarakat. Setidaknya ada tiga jenis vaksin yang kini populer dan beredar di Kota Bekasi, yakni sinovac, asttazeneca dan pfeizer.
Beragam jenis vaksin yang beredar ini pada akhirnya menimbulkan kebingungan bagi kalangan masyarakat terkait jenis vaksin yang cocok untuk mereka. Kondisi ini dipicu oleh adanya isu tentang efek yang terbilang ekstrim dirasakan masyarakat setelah menerima salah satu jenis vaksin tertentu.
Menanggapi hal ini, anggota DPRD Kota Bekasi dari Fraksi Golkar Persatuan Faisal menghimbau masyarakat tidak perlu ragu untuk menerima suntikan vaksin guna memberikan kekebalan tubuh dari bahaya virus Covid-19. “Pada dasarnya semua jenis vaksin memiliki manfaat yang sama, yakni memberikan kekebalan tubuh agar kita terhindar dari dampak berbahaya saat terpapar Covid-19,” ujarnya mengawali perbincangan melalui telepon, Jumat (3/9) sore.
Menurut Faisal kalangan tenaga kesehatan (Nakes) atau pihak penyelenggara biasanya memberikan penjelasan terhadap kriteria vaksin yang digunakan, termasuk kalangan masyarakat yang boleh atau tidak diperbolehkan mendapatkan suntikan vaksin yang digunakan dalam suatu kegiatan vaksinasi massal. “Biasanya pihak penyelenggara memberikan penjelasan, seperti ini lho efeknya setelah menerima vaksin, termasuk larangan bagi masyarakat yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta,” paparnya.
Selain itu, Faisal juga mengungkapkan pentingnya masyarakat menjalani skrining kesehatan untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat sebelum menerima vaksin. “Karena itu masyarakat harus jujur atau terbuka jika memiliki komorbid atau pemyakit bawaan yang diderita, ini penting untuk menghindari efek berbahaya setelah disuntik vaksin,” tegasnya.
Terkait efek yang muncul ketika masyarakat sudah divaksin, Faisal menegaskan selama ini tidak ada dampak megatif terhadap kondisi kesehatan masyarakat pasca-divaksin. “Tapi untuk detail efek apa saja yang muncul, saya tidak mau menjelaskan karena saya bukan ahlinya, yang jelas selama ini tidak ada kendala terkait efek ekstrim atau dampak negatif di masyarakat,” katanya.
Lebih lanjut Faisal mengapresiasi keterlibatan segenap stakeholder di Kota Bekasi yang ikut mendukung sekaligus mensukseskan program vaksinasi anti Covid-19. “Hal ini akan menimbulkan animo masyarakat yang akhirnya meyakini bahwa vaksin ini aman dan menyehatkan,” ungkapnya.
Terkahir, Faisal berharap antusiasme masyarakat Kota Bekasi yang ingn divaksin memberikan sinyal positif untuk terwujudnya kekebalan kelompok atau herd immunity. “Sasaran program vaksinasi ini adalah untuk membentuk herd immunity. Nah semakin banyak masyarakat yang sudah divaksin, semakin besar harapan Kota Bekasi mencapai target herd immunity demi menanggulangi pandemi Corona. Ini menjadi harapan kita bersama,” pungkasnya. (Mul)