BANGGAI, MPI_Utsawa Dharma Gita atau lomba pembacaan kitab suci agama Hindu, merupakan ajang dimana umat diajak memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya melalui senandung bait-bait suci yang merdu dan syahdu.
Seperti halnya Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) untuk agama Islam, Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) untuk agama Kristen, maupun Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) untuk agama Katolik.
Utsawa Dharma Gita merupakan salah satu metode pembinaan yang sering disebut Sad Dharma. Yang terdiri dari Dharma Gita, Dharma Tula, Dharma Wacana, Dharma Yatra, Dharma Sadhana, dan Dharma Santi.
Utsawa Dharma Gita dinilai sangat mendukung pengembangan budaya yang digali dari Susatra Weda. Dan juga terbukti mampu mengaplikasikan bentuk seni membaca kitab suci Hindu yang tersimpan dalam susastra Hindu yang adiluhung. Hal ini tentunya juga mendukung pengembangan seni budaya secara umum.
Untuk tahun 2021, Utsawa Dharma Gita tingkat nasional dilaksanakan di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), pada tanggal 27-29 September 2021.
Bertempat di kantor Bupati Banggai, kawasan perkantoran Bukit Halimun, Kelurahan Tombang Permai, Kecamatan Luwuk Selatan, Kabupaten Banggai, Minggu (26/09), Bupati Banggai, Ir. H. Amirudin Tamoreka, didampingi Wakil Bupati Banggai, Drs. H. Furqanuddin Masulili, M.M. secara resmi melepas keberangkatan kontingen Utsawa Dharma Gita Banggai.
Pada kesempatan ini, Bupati Banggai menyampaikan apresiasi kepada lembaga Pengembangan Dharma Gita Kabupaten Banggai yang sudah mengirimkan putra putri terbaik Kabupaten Banggai untuk mengikuti Utsawa Dharma Gita.
“Saya mengapresiasi lembaga Pengembangan Dharma Gita Kabupaten Banggai yang sudah mengikutsertakan kidung daerah keagamaan bernuansa Hindu pada kegiatan bertaraf nasional ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan nilai-nilai agama Hindu yang tersimpan dalam kitab-kitab susastra agama Hindu, perlu digali dan diaktualisasikan melalui seni keagamaan, agar memudahkan pemahaman dan penghayatannya.
“Seni yang dimaksud di sini adalah Dharma Gita, sebagai nyanyian suci keagamaan Hindu. Ajaran suci yang mengandung nilai-nilai spiritual, etika dan estetika tinggi, sehingga memberi tuntunan pemahaman ajaran agama Hindu dalam kehidupan sehari-hari, yang dimulai dari aspek Tattwa atau keyakinan, Susila atau tingkah laku, maupun Ritual atau upacara,” lanjutnya.
Bupati juga mengajak seluruh komponen masyarakat Kabupaten Banggai untuk memberikan dukungan dan mendoakan kontingen Utsawa Dharma Gita Banggai agar bisa tampil maksimal. Sehingga mampu memberikan yang terbaik untuk memuliakan Tuhan dan menjadi kebanggaan daerah.
“Ini merupakan harapan kita bersama, untuk membangun masyarakat Kabupaten Banggai yang memiliki akhlak, budi pekerti dan moral yang berkualitas, melalui pengamalan ajaran agamanya masing-masing. Hal ini tentu saja akan memberikan dampak positif secara signifikan bagi kepentingan pembangunan daerah di segala sektor. Karena keunggulan dan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Kontingen Utsawa Dharma Gita Banggai sendiri diketahui berhasil meraih predikat juara umum selama dua tahun berturut-turut. Semoga kontingen kali ini juga dapat meraih prestasi yang sama,” tuturnya.
Diakhir sambutannya, Bupati mengingatkan kepada kontingen Utsawa Dharma Gita Banggai untuk menjaga kesehatan dan disiplin menerapkan protokoler kesehatan (prokes) dalam segala bentuk aktifitasnya.
“Kondisi saat ini belum kondusif dan kita hidup masih berdampingan dengan pandemi Covid-19. Kontingen harus tetap menjaga kesehatan dan disiplin menerapkan prokes, agar pulang dalam keadaan sehat dan tidak terpapar virus Covid-19,” tandasnya.
Pelepasan kontingen Utsawa Dharma Gita Banggai turut dihadiri Kadis Lingkungan Hidup, Syafrudin Hinelo; Kabag Prokopim, Ferry R. Ledder; Ketua Golkar Banggai, H. Beniyanto Tamoreka, dan pengurus PHDI Banggai.(dewi)