BAUBAU, MPI_Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Baubau dibawah kepemimpinan PJ Ketua Sudarwin Suwu dinilai gagal dan tidak konsisten dalam Menjalankan roda organisasi.
Hal ini terlihat dengan tidak ada persiapan matang dalam mempersiapkan konferensi cabang (konfercab) yang akan digelar pada 12 Desember 2021 mendatang.
“Pelaksanaan konfercab mendatang tidak memiliki kepanitiaan yang jelas untuk mengurusi setiap tahapan pelaksanaan kegiatan,” ungkap kader HMI Cabang Baubau dari Komisariat Lafran Pane, La Dandi.
Dandi mengungkapkan tidak ada satu orang pun panitia yang berada di tempat pendaftaran merupakan hal yang sangat janggal.
“Setiap kandidat yang akan mencalonkan diri sebagai ketua cabang terlebih dahulu harus mendaftar. Tapi kok bisa panitia tidak berada ditempat saat waktu pendaftaran dibuka. Ketua panitia malah sedang pulang kampung. Hal ini sangat janggal,” tegasnya.
Lebih lanjut Dandi mengatakan berdasarkan time line yang dibuat dan diedarkan di media sosial oleh HMI Cabang Baubau, pengambilan formulir pendaftaran di buka pada tanggal 20-25 November 2021.
“Sejak kemarin, Sabtu (20/11), pendaftaran calon Ketua Cabang HMI Baubau resmi dibuka. Tapi hingga hari ini, Minggu (21/11), panitia pelaksana tidak ada satupun yang terlihat. Saya menilai bahwa kesiapan panitia konfercab tidak konsisten padahal jadwal telah ditetapkan. Ditambah lagi panitia konfercab tidak dibentuk secara stuktural melalui rapat bersama para pengurus cabang lainnya,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Dandi menuturkan PJ Ketua HMI Cabang Baubau, Sudarwin Suwu, juga tidak memiliki keanggotaan yang jelas sampai pada kepengurusan komisariat.
“Sudarwin Suwu tidak memiliki keanggotaan yang jelas, bahkan SK nya juga tidak berlaku lagi. Dan anggota HMI Cabang Baubau itu sebagian besar ada pada HMI versi Ketua Armaeda,” tuturnya.
Dengan adanya gejolak ini, sebagai kader HMI cabang Baubau Dandi meminta kepada pengurus PB HMI dan pengurus Badko Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk segera mengambil langkah untuk menyelamatkan organisasi.
“Kami meminta PB HMI dan pengurus Badko Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk segera mengambil langkah karateker atau Muscab dengan pertimbangan-pertimbagan AD/ART HMI. Ini demi menyelamatkan organisasi agar tidak cacat secara konstitusianal. Jangan sampai time line pendaftaran calon ketua HMI cabang Baubai hanya dibuat untuk kepentingan pribadi melalui nama organisasi,” pungkasnya.(dewi)