TAKALAR, MEDIAPATRIOT.CO.ID – Sekitar 2 Miliar anggaran pembangunan Drainase melalui Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Takalar yang dipecah dan dibagi dari puluhan paket PL dengan perusahaan yang berbeda diragukan kualitasnya.
Pasalnya dalam pengelolaan anggaran yang diketahui bersumber dari APBD dan APBDP T.A 2021 itu seakan hanya dijadikan wadah untuk meraup keuntungan yang tidak mengutamakan mutu atau kualitas pekerjaan alias terkesan dikerja asal jadi tanpa mengutamakan petunjuk teknis.
Beberapa pelaksana yang ditemui di lapangan mengaku bahwa gambar teknis pembangunan drainase memiliki ukuran yang telah ditetapkan dari dinas PUPR Takalar melalui Bidang Cipta Karya. “Lebar jadi pasangan pondasi bawah itu 30 CM dan lebar jadi pondasi atas 25 CM” akunya beberapa pelaksana kegiatan pembangunan drainase.
Sementara itu sesuai hasil pantauan awak mediapatriot.co.id, kebanyakan pelaksana pembangunan Drainase justru tidak mengindahkan petunjuk teknis yang seakan dikerja asal jadi untuk meraup keuntungan dengan cara memasang pondasi lebih lebar diatas dibanding pasangan bawah untuk memperirit material, hal tersebut sudah jelas kualitas dari bangunan konstruksi drainase diragukan, selain dari pada itu beberapa pelaksana lapangan tidak tahu menahu soal siapa tenaga trampil atau tenaga ahli bersertifikat yang terdaftar pada documen badan usaha perusahaan.
Dari hasil temuan kualitas yang diragukan serta terindikasi adanya permainan sewa menyewa perusahaan, salah satu Lembaga Pemerhati mengakui kesiapannya untuk membawa kegiatan pembangunan Drainase Bidang Cipta Karya Takalar ini ke ranah hukum di awal tahun 2022 mendatang untuk ditindak lanjuti lebih dalam. (Mt)