MediaPATRIOT – Tak disangsikan bahwa makin terlihat fenomena orang melupakan sejarah perjuangan para pahlawan dan para pejuang lainnya, termasuk yang ada di daerah-daerah. Sayangnya, sejarah perjuangan mereka makin dilupakan karena kurang terlihat upaya untuk menghidupkan ingatan akan sejarah.
Ada semacam keterputusan ingatan pada sejarah antara generasi saat ini dan generasi yang lebih tua. Padahal kemajuan teknologi gadget atau gawai saat ini memungkinkan sejarah masa lampau itu disajikan dan dikenal oleh generasi Indonesia saat ini. Sejarah itu harus ada dalam kurikulum pendidikan nasional, di semua jenjang pendidikan.
Pandangan itu dikemukakan oleh Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta, Jimmy CK, kepada KomunitasTodys.Com beberapa waktu lalu, saat pengukuhan Dewan Pengurus Gerakan Penerus Perjuangan Merah Putih (GPPMP) 14 Februari 1946 masa bakti 2022-2026, di Jakarta. Jimmy CK terpilih sebagai Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta dalam Musyawarah Daerah Luar Biasa, pada 9 Oktober 2021 lalu, di Hotel Kartika Chandra, Jakarta.
Menurut Jimmy, sejarah tak sekadar peristiwa pada masa lampau. Sejarah punya nilai-nilai dan semangat yang menjadi penuntun untuk kehidupan manusia masa kini dan masa depan. Sebuah bangsa hanya bisa hidup dan bertahan dalam persatuan bila masyarakatnya mempertahankan sejarah, menghidupkannya, serta melestarikan.
“Peristiwa Merah Putih di Manado, pada 14 Februari 1946 merupakan lambang gerakan mempertahankan kesatuan RI dalam melepaskan diri dari jajahan. Di Sulawesi Utara ada tokoh-tokoh bangsa yang bergerak untuk memerdekakan diri dari kungkungan pasukan NICA saat itu,” tutur Jimmy CK.
Pada 14 Februari 1946, warga Manado merebut markas tentara Belanda dan NICA yang berada di Teling. Mereka merobek bendera Belanda dan mengibarkan bendera Merah Putih, membebaskan sesama pejuang yang ditawan Belanda dan sebaliknya, menawan tentara NICA.
Peristiwa itu memperlihatkan keinginan warga Sulawesi Utara tidak ingin hidup dalam penjajahan. Kejadian sejarah itu juga membuktikan Sulawesi Utara setia pada Kemerdekaan RI dan mempertahankan NKRI.
“Itu tonggak perjuangan penting yang tak bisa dilupakan, menjadi momentum dalam memperjuangkan bangsa ini. Kita memerlukan pengorbanan yang besar. Saat itu, Manado sempat kena bom dan ada banyak korban. Para korban itu harus kita kenang dan beri penghargaan tinggi dalam memperjuangkan kebangsaan,” tegas Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta periode 2020-2025 itu.
Bagaimana melanjutkan perjuangan mereka? “Yang pasti, kemerdekaan itu mahal dan kita tak boleh terpecah belah hanya karena perbedaan politik, agama, suku. Kita ini satu kesatuan yang utuh. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Satu resep saja, mempertahankan NKRI agar kita bisa hidup bersama-sama dalam persaudaraan dan damai,” tutur Jimmy CK.
Jimmy berharap, sebagai warga negara, kita berharap kepada pemerintah pusat dan daerah, agar pembelajaran tentang sejarah perjuangan bangsa itu harus masuk dalam kurikulum. Jangan sampai generasi berikutnya melupakan sejarah perjuangan bangsa. Pelajaran tentang perjuangan bangsa ini harus masuk materi kurikulum di seluruh jenjang pendidikan kita.
“Saya juga berharap pemerintah sering-sering mengadakan simposium, seminar tentang sejarah bangsa dengan presentasi yang cocok untuk generasi milenial Indonesia agar mereka tidak merasa jenuh. Kita perlu juga menyediakan posting-posting tentang film-film perjuangan dulu di media sosial. Jangan sampai anak-anak kita saat ini melupakan sejarah,” pinta Jimmy CK. * (Irwan)