Wasile, mediapatriot.co.id – setelah melakukan berbagai macam rangkaian kegiatan kerja sama antara Politeknik Sorong deng SMK Maritim Muhammadiyah Halmahera Timur, kegiatan pamungkas di tutup dengan materi penyelamatan di laut. Yang di lakukan praktek langsung di Pelabuhan Subaim. Kamis (10/03/22).
Kepala sekolah SMK Maritim Muhammadiyah Haltim, Ibrahim Rumatamerik mengatakan kecelakaan dapat terjadi di mana saja, dapat menimbulkan rasa kaget, dan dapat menyebabkan kepanikan. Adarya rasa panik dapat menyebabkan korban baru sehingga dibutuhkan suatu ketenangan dan keterampilan.
“Pemberian pertolongan pertama
pada korban kecelakaan adalah satu hal yang paling penting, karena dengan penanganan secara tepat akibat yang fatal dapat dihindarkan,” ungkap Kepsek.
Lanjut Ibrahim mengatakan yang di pelajari dari kegiatan ini adalah Frasa abandon ship atau perintah untuk meninggalkan kapal. Perintah abandon ship diberikan nakhoda sebagai pilihan terakhir atas keadaan darurat yang tidak bisa diatasi.
“Kondisi darurat, misalnya kapal akan tenggelam. Atau kapal terbakar dan api tidak bisa dipadamkan. Sementara itu pertolongan tidak dimungkinkan dalam waktu dekat. Pilihan terakhir, ya. Meskipun berada di air belum menjamin lebih aman, apalagi malam hari dan laut berombak, tetapi ketika keadaan darurat tidak bisa diatasi, sementara belum ada upaya pertolongan, maka nakhoda memerintahkan abandon ship.
Yang penting diingat, distress alert sudah dipancarkan. EPIRB stby, siap memancar,” terang Kepsek.
Dia juga mengatakan SART dibawa untuk membantu SAR menemukan lokasi survivors/lifeboat. Two Way VHF dan battery emergency siap digunakan.
Proses abandon ship, jika waktu mengijinkan, didahului dengan menurunkan sekoci. Pertanyaannya, apakah crew familiar dengan prosedur darurat ini. Apakah tiap personil mengetahui tugas masing-masing? Apakah sokoci bisa diturunkan dengan mudah?
“Safety Drills. Pertanyaan di atas hanya bisa dijawab jika safety drills (latihan menghadapi keadaan darurat), khususnya boat drill, benar-benar dilakukan secara kontinyu,” ungkapnya.
Bagi dia Dengan latihan yang kontinyu, tiap crew terbiasa dengan tugas masing-masing: apa yang harus dibawa dan apa yang harus dilakukan. Kendala pada sekoci untuk bisa diturunkan atau diluncurkan dengan mudah juga dapat diidentifkasi lebih awal sehingga dapat dilakukan tindakan penanggulangan yang diperlukan.
“Laporan boat drill dan safety drill lainnya dibuat bukan sebagai kosmetik belaka.
Beberapa Safety Drills Tujuan safety drills adalah agar crew terbiasa menghadapi keadaan darurat yang sebenarnya, mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan sesuai jabatannya.
Safety drills penting yang harus rutin dilakukan di atas kapal antara lain:
Boat drill, Fire Drill, Engine Room Flooding drill, Enclosed space drill, Oil Spill Drill
Blackout drill, Emergency steering dill, Man overboard drill. Dll.,” sebut Ibrahim Jelas.
Tidak hanya itu Lebih Lanjut Ibrahim mengatakan Kebakaran (fire) dan kebocoran/air laut masuk (flooding) yang tidak bisa diatasi sering menyebabkan crew meninggalkan kapal.
Ia berpesan dengan kegiatan ini para peserta akan dapat melakukan pertolongan yang diberikan pada korban sebaiknya dipilih secara tepat agar dapat menyelamatkan korban tanpa menyebabkan timbulnya cedera yang fatal.
“Keterampilan penyelamatan sangatlah penting dan sebaiknya dikuasai agar dapat mempertahankan diri,” tandasnya.
Ia bilang ini hari terakhir dalam kegiatan ini semoga ilmu para peserta dapat di implementasikan dalam kehidupan di masyarakat. Dan semoga kerja sama dengan politeknik Kota Sorong ini akan terus berlanjut di tahun tahun depan dan dengan peserta yang banyak lagi.