Seiring proyeksi transisi menuju endemi, perkembangan industri kesehatan berpotensi jadi sektor unggulan
MediaPATRIOT – Jakarta, 15 Maret 2022 – Situasi dunia yang diproyeksikan sedang bertransisi menuju endemi terus mendorong percepatan perkembangan teknologi, digitalisasi, serta industri kesehatan sebagai salah satu industri yang paling mendapatkan sorotan. Pada laporan riset Deloitte tahun 2021, disebutkan bahwa dalam periode tahun 2020-2024 pengeluaran untuk industri kesehatan diperkirakan akan meningkat sebesar 3,9% per tahun atau meningkat 2,8% dari periode 2015-2019 secara global. Oleh karena itu, pandemi COVID-19 tidak hanya menjadi salah satu pemicu peningkatan permintaan terhadap produk dan layanan kesehatan, tetapi juga menimbulkan proyeksi terkait industri kesehatan yang akan terus berkembang hingga pasca pandemi. Laporan tersebut juga mencatat sebanyak 75% masyarakat lebih memilih untuk menggunakan layanan kesehatan jarak jauh (telehealth) di masa mendatang.
Menyikapi momentum tersebut, perbankan prioritas DBS Treasures dan Bahana TCW bekerja sama menghadirkan Reksa Dana Bahana Global Healthcare Sharia USD Equity untuk pertama kalinya di Indonesia. Produk ini merupakan instrumen investasi syariah yang berfokus pada industri sektor kesehatan di pasar luar negeri (offshore) serta mengintegrasikan Environmental, Social, Governmental (ESG) dalam pengelolaannya. Peluncuran instrumen ini melengkapi rangkaian produk investasi komprehensif yang menjadi solusi investasi bagi nasabah dalam mengelola dan mengembangkan kekayaan.
Rudy Tandjung, Head of Consumer Banking Group PT Bank DBS Indonesia mengatakan, “DBS Treasures sebagai mitra manajemen kekayaan tepercaya terus memperkaya pilihan solusi investasi yang dipersonalisasi dan dikomunikasikan kepada nasabah. Melalui produk Bahana Global Healthcare Sharia USD Equity yang akan efektif tersedia mulai 25 Maret 2022, DBS Treasures membuka akses bagi nasabah yang ingin melakukan diversifikasi investasi denominasi USD, berfokus pada sektor kesehatan yang diperkuat inovasi teknologi yang sedang berkembang pesat. Nasabah dapat mengoptimalkan portofolio dengan menangkap peluang di saat yang tepat melalui fleksibilitas digital omni-channel yang mencakup phone instruction, dan aplikasi digibank by DBS yang memberikan kemudahan proses registrasi Single Investor Identity (SID), pembelian, penjualan, hingga switching reksa dana yang dapat dilakukan secara online dari mana pun dan kapan pun.”
Merujuk pada data DBS Group CIO Insight secara global, sektor kesehatan merupakan salah satu sektor penting di mana alokasinya secara global mencapai 11,4% di antara sektor-sektor lainnya. Salah satu indikator dari pertumbuhan sektor ini secara global dilihat dari pertumbuhan pembelanjaan kesehatan di Amerika Serikat yang meningkat dalam tiga dekade terakhir, di mana di tahun 2020 sendiri mencapai USD4 triliun. Nilai ini setara dengan 20% produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat secara total, menjadikannya salah satu pembelanjaan negara terbesar. Hal ini selaras dengan beberapa negara besar lainnya, termasuk Tiongkok, Jepang, dan negara-negara Eropa. Beberapa faktor pendukung pertumbuhan ini di antaranya meningkatnya populasi yang menua, pesatnya kebutuhan untuk penelitian dan pengembangan (R&D) kemajuan medis, serta teknologi kesehatan.
Pada kesempatan yang sama, Marketing Director Bahana TCW Danica Adhitama menyampaikan, “Menyikapi adanya perubahan tren investasi yang menjanjikan bagi para investor, kami berkolaborasi dengan DBS Treasures menghadirkan Reksa Dana Bahana Global Healthcare Sharia USD Equity untuk menjawab kebutuhan investor yang ingin memiliki eksposur lebih besar di sektor kesehatan offshore. Dengan kerja sama ini, Bahana TCW berupaya untuk menghadirkan produk investasi yang lebih beragam bagi investor tanah air, terutama untuk memenuhi minat investasi di aset-aset dengan efek perusahaan bertaraf global. Produk ini merupakan produk reksa dana syariah yang berfokus pada pasar saham Amerika Serikat yang saat ini terkonsentrasi pada sektor kesehatan. Produk ini juga dikelola aktif sesuai dengan prinsip-prinsip Environment, Social & Good corporate governance (ESG).”
Berkolaborasi dengan Franklin Templeton yang memiliki pengalaman serta kapabilitas global dalam rancangan strateginya, produk ini menerapkan prinsip syariah dan mengintegrasikan ESG dalam pengelolaan portofolio produk. Perkembangan situasi menuju endemi saat ini didukung perkembangan teknologi yang akan mendorong pembuatan obat yang lebih efektif, pengoperasian data pasien yang kian efisien, layanan kesehatan yang semakin canggih, kemampuan para tenaga ahli yang semakin andal, serta pengalaman pasien yang semakin dimudahkan. Kemajuan yang diprediksi akan terus berkembang tersebut akan berdampak pada permintaan yang semakin beragam, sehingga membuat industri kesehatan menjadi salah satu industri yang menjanjikan bagi para investor. (red Irwan)