Kota Bekasi, MPI
Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Fraksi Golkar Dra Hj Wenny Haryanto, SH menggelar Sosialisasi Gerakan Masyarakat (Germas) Protokol Kesehatan (Prokes) di Gedung Ballroom Global Persada Mandiri (GPM) School, Jalan Mekarsari No 5, Kelurahan Bekasijaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jumat (22/4). Kegiatan ini merupakan bagian program Komunikasi Informasi dan Edukasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bekerjasama dengan DPR RI guna memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 yang menjadi ancaman bagi masyarakat.
Hadir sebagai narasumber kegiatan sosialisasi ini, antara lain Rita Herlinawati selaku Direktorat Tata Kelola Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, Adi Komara, SKM selaku Fungsional Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Dinas Kesehatan Jawa Barat, dr Sudirman selaku Staf Khusus Wali Kota Bekasi Bidang Kesehatan, serta Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Bekasi Dariyanto. Sementara peserta sosialisasi yang hadir sekitar 150 orang dari kalangan masyarakat pemerhati bidang kesehatan yang aktif dalam mendukung pemerintah untuk menuntaskan pandemi Covid-19.
Melalui pemaparannya, Dra Hj Wenny Haryanto, SH memberikan penjelasan mengenai Gerakan Masyarakat (Germas) Hidup Sehat. Menurutnya, Germas Hidup Sehat yang diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Ia menambahkan, aksi atau kegiatan Germas ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih, sehat dan memberikan dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat.
Secara umum, Wenny menyebut tujuan Germas adalah menjalani hidup yang lebih sehat sehingga memberi banyak manfaat, mulai dari peningkatan kualitas kesehatan hingga peningkatan produktivitas seseorang. “Hal penting lain yang tidak boleh dilupakan dari gaya hidup sehat adalah terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat, serta berkurangnya resiko membuang lebih banyak uang untuk biaya berobat ketika sakit,” tegasnya.
“Munculnya pandemi Covid-19 yang saat ini telah memasuki tahun ketrga, berpengaruh sangat besar terhadap berbagai bidang kehidupan manusia di seluruh dunia, terutama pada sektor ekonomi dan kesehatan. Kejadian luar biasa akibat adanya pandemi ini membuat setiap orang saat ini menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan din keluarga dan lingkungannya,” papar Wenny.
Penerapan protokol kesehatan (Prokes), menurut Wenny merupakan tatanan hidup baru untuk menjaga produktivitas selama masa pandemi Covid-19 dengan menerapkan perilaku pencegahan penularan Covid-19. “Pemberlakuan penerapan protokol kesehatan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi wilayah dan dapat berubah dengan cepat bila lebih banyak orang yang terinfeksi Covid-19 di wilayah tersebut,” ungkapnya.
“Yang harus kita pahami bahwa dengan penerapan protokol kesehatan ini kita tetap bisa produktif bekerja, beribadah, berbelanja, bersekolah, berolahraga dan berkegiatan lainnya. Namun bukan berarti kita seratus persen kembali ke kehidupan normal seperti sebelum adanya pandemi Covid-19, tetap harus ada pembatasan tertentu, sesuai situasi dan kondisi yang terjadi. Jangan lantas kita lengah karena Covid-19 masih menjadi ancaman yang harus kita waspadai bersama,” katanya.
Walau pun saat ini kasusnya sudah melandai, Wenny senantiasa mengajak setiap lapisan masyarakat terutama yang berada di Kota Bekasi untuk selalu menerapkan Germas dan mengikuti anjuran pemerintah untuk selalu menerapkan protokol kesehatan pada satiap kegiatan yang dilakukan masyarakat. “Penerapan protakoi Kesehatan tersebut saat Ini telah dikenal luas dengan istilah 5M, yaitu Memakai masker, Mencuci tangan dangan sabun di air mengalir, Merjaga jarak, Menghindari kerumunan, dan Membatasi mobilitas. Selain itu juga kita bisa ikut mensukseskan program vaksinasi nasional, mulai vaksin dosis kesatu, vaksin dosis kedua, maupun vaksin dosis ketiga atau booster,” ulas Wenny.
Program vaksinasi nasional adalah salah satu bagian upaya untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok, sehingga dapat menghindari masalah kesehatan yang lebih besar lagi. Program Vaksinasi Nasional ini merupakan suatu tindakan promotif sekaligus preventif.
“Selain itu vaksin booster Covid-19 juga sangat penting, selain untuk meningkatkan herd immunity, juga sangat diperlukan terutama bagi mereka yang berencana untuk mudik ke kampung halaman di Hari Raya Idul Fitri tahun ini, karena vaksin booster Covid-19 tersebut menjadi prasyarat mutlak untuk melakukan perjalanan mudik kali ini setelah dua tahun perjalanan mudik dilarang oleh pemerintah,” imbuh Wenny.
Namun demikian, Wenny mengingatkan kembali, pemberian vaksin ini bukanlah obat untuk Covid-19, dan walaupun kasusnya saat ini sudah sangat melandai, Covid-19 ini masih ada diantara kita semua sehingga masih diperlukan tindakan promotif dan preventif lainnya sebagai upaya pencegahan, diantaranya dengan tetap selalu menerapkan Germas dan protokol kesehatan 5M. “Pada kesempatan ini saya menghimbau agar jangan sampai euphoria pelaksanaan vaksin ditambah kejenuhan akan penegakan protokol kesehatan menyebabkan timbul kembali lonjakan kasus terinfeksi Covid-19 di Indonesia dan bahkan lebih parah dari sebelumnya seperti yang terjadi di bulan Jun-Agustus 2021 lalu,” pesannya.
Sebelum menutup pemaparannya, Wenny menyatakan bahwa memutus mata rantai penularan Covid-19 dengan selalu menerapkan protokol kesehatan dan Germas merupakan tanggung jawab semua kalangan masyarakat, dalam rangka mewujudkan Indonesia bebas Covid-19. “Sangat penting untuk disadari oleh setiap orang bahwa melaksanakan protokol kesehatan 5M dan Germas sudah merupakan kebutuhan pokok dan bukan hanya anjuran pemerintah saja. Mari bersama-sama mewujudkan Kota Bekasi bebas Covid-19 dengan selalu menerapkan Germas, protokol kesehatan 5M dan turut serta serta memberikan dukungan penuh dalam program vaksinasi nasional,” pungkasnya. (Mul)