Kota Bekasi, MPI
Tak dapat dipungkiri, saat ini bidang politik menjadi dunia baru yang mulai diminati para remaja dan pemuda atau kalangan milenial. Hadir dari latar belakang sosial yang berbeda, kaum milenial kini sudah berani berkiprah di beberapa partai politik atau organisasi sayap milik partai politik.
Tak terkecuali bagi Agung Maulana, salah seorang pengusaha muda yang terbilang sukses di bidang otomotif, kini mulai menjajaki dunia politik. Pemuda kelahiran tahun 1991 yang populer disapa Agung Moreno mulai mencoba kiprahnya di bidang politik dan bergabung dengan salah satu organisasi sayap milik Partai Golkar, yakni PDK Kosgoro 1957.
Saat diajak berbincang, Agung Moreno menjelaskan kesibukannya setiap hari yang berkutat dengan otomotif, yakni memodifikasi bodi mobil, merancang atau merakit mobil balap dan bengkel perawatan harian untuk kendaraan roda empat. “Otomotif sudah menjadi bagian dari hobi sekaligus karir saya. Alhamdulillah saya sangat menikmati kesibukan yang saya lakukan ini,” ujarnya saat ditemui di bengkel Wadidaw Garage di kawasan Pondok Cikunir Indah, Kota Bekasi.
Agung lantas memaparkan alasannya yang ingin terjun ke dunia politik. “Bukannya banting stir, tapi saya ingin menambah wawasan dan pergaulan dengan beragam karakter para politisi senior, terutama untuk menyalurkan kepedulian kita terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar kita,” ungkap Agung yang juga bertugas sebagai anggota Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Partai Golkar Kota Bekasi ini.
Agung menanggapi santai tentang paradigma negatif yang menyebut dunia politik itu kejam. “Justru itu saya jadi merasa penasaran, betul gak sih bahwa politik itu kejam? Ini jadi tantangan baru bagi saya untuk terjun sekaligus menekuni dunia politik,” ulasnya.
“Tidak mungkin saya mengalah dan lantas mengikuti arus kehidupan berpolitik yang kejam. Saya ingin mengedepankan politik yang beretika, santuy dan bermartabat,” imbuh Agung.
Bagi Agung, ada kesamaan strategi untuk meraih sukses antara dunia otomotif dan dunia politik. “Saya menganggap dunia otomotif dan dunia politik sama-sama membutuhkan akselerasi,” katanya.
“Dalam dunia otomotif, kita harus cermat memperhitungkan kapan kita melambat dan kapan kita harus ngebut, semua harus dilakukan dengan perhitungan dan timing yang tepat. Begitu juga dalam berpolitik, kalan kita harus bergerak dan kapan kita harus merapatkan barisan, juga butuh momen atau timing yang tepat. Kalau kita maunya ngebut terus, ya ada dua pilihan, kita bisa nabrak atau kita bakal membuang energi yang sia-sia,” ungkapnya.
.
Ketika disinggung tentang cita-citanya dalam berpolitik, Agung mengaku saat ini fokus untuk menimba pengalaman dan wawasan, terutama tentang bagaimana cara bersosialisasi dengan beragam kalangan masyarakat. “Saat ini cukup menyimak, melihat dan mempelajari. Tapi jika ada kesempatan, saya akan mengebut untuk mengejarnya agar bisa saya gapai cita-cita tersebut,” ujarnya optimistis. (Mul)
