Hati atau liver merupakan organ terbesar kedua dalam tubuh manusia setelah kulit. Hati manusia terletak di bagian kanan atas rongga perut atau tepatnya di bawah diafragma kanan, serta terlindungi oleh tulang rusuk.
Hati diklasifikasikan sebagai kelenjar dan bagian dari sistem pencernaan. Selain memproduksi empedu, hati berfungsi untuk menjalankan proses metabolisme dalam tubuh juga.
Diperkirakan, hati melakukan sekitar 500 peran berbeda dalam tubuh. Itulah mengapa organ ini sangat penting dan harus dijaga dengan baik. Anda juga bisa melakukan konsultasi online dokter secara berkala untuk memonitor kesehatan fungsi hati.
Sebelum masuk ke pembahasan cara merawat hati agar sehat, ketahui terlebih jauh dulu yuk, mengenai fungsi hati sebagai salah satu organ vital manusia.
8 Fungsi Hati Manusia
Hati mempunyai berat 2-3 persen dari bobot tubuh manusia atau sekitar 1.4 hingga 1.6 kilogram. Organ ini pun memegang hingga 13 persen dari suplai darah. Karena itu, kerusakan setitik pada hati sangat membahayakan bagi tubuh, tidak jarang sampai menyebabkan komplikasi.
Untuk menjaga tubuh tetap sehat, hati sangat sibuk dengan ratusan pekerjaan penting. Fungsi utama organ hati antara lain, yaitu:
- Menghancurkan sel darah merah tua
Sel darah merah diproduksi di sumsum tulang dan mempunyai usia aktif umumnya sekitar 100-120 hari. Setelahnya, sel darah merah menjadi tua dan akan dihancurkan oleh hati lalu menghasilkan bilirubin.
Bilirubin akan disaring oleh ginjal sebelum dikeluarkan melalui urin. Zat bilirubin ini lah yang memberi warna pada urin dan bisa digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan.
- Menjalankan fungsi metabolisme
Salah satu fungsi utama hati yaitu melancarkan metabolisme dalam tubuh. Seperti metabolisme lemak agar mudah dicerna dan memetabolisme protein untuk melancarkan pencernaan. Juga metabolisme karbohidrat yang dipecah menjadi glukosa dan diserap ke dalam aliran darah untuk menjaga kadar glukosa normal.
- Mendukung pembekuan darah
Pembekuan darah melalui proses cukup kompleks, di mana membutuhkan peran empedu yang diproduksi oleh hati. Empedu berperan penting dalam penyerapan vitamin K yang menghasilkan koagulan. Zat koagulan ini lah yang berfungsi dalam pembekuan darah.
- Memproduksi albumin
Salah satu protein yang diproduksi oleh hati yaitu albumin. Albumin bertugas mengangkut asam lemak dan hormon steroid untuk menjaga kadarnya tetap sesuai. Selain itu, albumin juga berperan penting dalam mencegah bocornya pembuluh darah.
- Mengurangi gas amonia
Amonia adalah gas berbahaya yang dihasilkan bakteri di usus selama proses pencernaan protein. Penumpukan amonia dalam tubuh sangat berbahaya. Karena itu, hati menguraikannya menjadi zat urea yang lebih aman untuk selanjutnya keluar bersama urin.
- Sebagai fungsi imunologis
Hati mempunyai sel Kupffer yang juga merupakan bagian dari sistem fagosit mononuklear. Sel-sel tersebut berperan dalam aktivitas kekebalan tubuh dengan menghancurkan kuman penyebab penyakit yang bisa jadi terbawa ke hati melalui usus.
- Menyimpan cadangan energi, vitamin, dan mineral
Sejumlah besar vitamin seperti vitamin A, D, E, K, dan B12 turut disimpan dalam hati untuk menjadi cadangan energi dan nutrisi. Hati juga menyimpan zat besi dari hemoglobin dalam bentuk ferritin yang digunakn sebagai pembentukan sel darah merah baru.
- Membersihkan darah dari senyawa berbahaya
Hati menjalankan fungsi detoksifikasi tubuh dengan menyaring atau membersihkan darah dari senyawa berbahaya yang terdampak dari obat-obatan, alkohol, dan racun.
Itulah mengapa pecandu alkohol mudah mengalami kerusakan hati. Sebab liver terlalu sering menerima zat berbahaya berat dan melakukan detoksifikasi.
Pemeriksaan Fungsi Hati
Tes fungsi hati adalah tes yang ditujukan untuk memantau apakah organ hati menjalankan fungsinya dengan normal. Melalui tes ini juga membantu dalam mendiagnosis penyakit atau kerusakan hati seperti hepatitis, kanker hati, sirosis, perlemakan hati, atau kerusakan hati karena konsumsi alkohol berlebih dan obat-obatan tertentu.
Tes fungsi hati dilakukan dengan pengambilan sampel darah untuk memeriksa senyawa tertentu seperti enzim dan protein. Senyawa dengan kadar lebih tinggi atau lebih rendah dari batas normal bisa mengindikasikan adanya masalah hati.
Melansir MayoClinic.org, berikut adalah beberapa senyawa yang biasanya diperiksa dalam tes fungsi hati, yaitu:
- Alanine transaminase (ALT)
Adalah enzim pada hati yang membantu mengubah protein menjadi energi. Kadar ALT yang meningkat menandakan adanya peradangan atau masalah lain, seperti pada penyakit hepatitis.
- Aspartate transaminase (AST)
Berupa enzim yang membantu proses metabolisme asam amino. Sama seperti ALT, peningkatan kadar AST pun mengindikasikan adanya kerusakan hati atau otot.
- Alkaline phosphatase (ALP)
Berupa enzim pada hati dan tulang untuk memecah protein. Kadar ALP yang meningkat juga mengindikasikan kerusakan hati, seperti penyumbatan pada saluran empedu.
- Albumin
Salah satu protein yang dihasilkan oleh hati untuk melawan infeksi. Jika kadar albumin rendah, bisa jadi ada gangguan pada hati.
- Bilirubin
Zat ini diproduksi selama pemecahan sel darah merah yang tua. Bilirubin yang meningkat bisa menumpuk dan menyebabkan penurunan fungsi hati.
- Gamma glutamyltransferase (GGT)
Adalah enzim dalam darah, di mana jika jumlahnya lebih tinggi dari normal maka menjadi indikasi adanya kerusakan hati atau saluran empedu.
Kebiasaan Baik untuk Menjaga Fungsi Hati
Setelah mengetahui pentingnya fungsi organ hati, Anda tentu harus menjaganya agar terhindar dari kerusakan. Cara untuk menjaga kesehatan hati, di antaranya:
- Mempertahankan berat badan ideal dengan sehat
- Lakukan diet yang seimbang
- Hindari konsumsi minuman beralkohol
- Makan makanan tinggi serat, protein, dan antioksidan
- Lakukan vaksin hepatitis
- Berolahraga secara teratur
- Perbanyak minum air putih