TAKALAR, MEDIAPATRIOT.CO.ID – Salah satu Aktivis Mangarabombang Araswandi sangat menyayangkan sikap Kepala sekolah (kepsek) SDN No 122 Inpres Bontomanai kecamatan Mangarabombang kabupaten Takalar Sulawesi Selatan yang mengambil kembali hak sejumlah guru Honorernya
Araswandi mengungkapkan Beberapa guru mengeluh dari sikap kepala sekolah lantaran gaji honor mereka diminta kembali.
Seperti yang di jelaskan oleh Mariati,S.Pd.I selaku bendahara Dana BOS “terjadi pemotongan gaji honor yang di lakukan oleh Kapsek SDN NO 122 Ipres Bontomanai St Nurhayati,s.pd.
“bendahara BOS pertama saya ditransferkan uang sebanyak Rp 2.7000.000 kemudian di minta kembali oleh kepala sekolah sebesar Rp 1.500.000
Kemudian Lis Hariska,S.Pd. telah ditransferkan uang sebanyak Rp 2.400.000 ke rekening yang bersangkutan namun di minta kembali oleh kepala sekolah sebesar Rp 1.400.000.
Suharni,S.Pd selaku bendahara barang ditransferkan Rp 1.500.000 di minta lagi kembali sebesar Rp 500.000.
Sadariah,S.Pd.I ditransferkan Rp 2.450.000 kemudian di minta lagi kembali Rp 950.000.
Sitti hajar,S.Pd ditransferkan 1.200.000 di minta lagi kembali sebesar Rp 700.000.
Dari hasil investigasi beberapa sumber dari guru, pemotongan ini yang dilakukan kepala sekolah dengan alasan di gunakan sebagai pengganti gaji OPS yang merupakan anak kepala sekolah sendiri, sedangkan dalam arkas OPS dia memiliki gaji sendiri sebesar Rp 2.100.000.
Araswandi meminta kepada Aparat Penegak Hukum APH, untuk menindaklanjuti panggil dan periksa Kepala sekolah SDN 122 inpres Bontomanai, karena ini merupakan modus untuk mengambil Haknya orang demi kepentingan pribadinya.
Dan berharap kepada kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Takalar agar mencopot kepala sekolah SDN 122 inpres Bontomanai. Tegasnya
Sementara Kepala sekolah SDN 122 inpres Bontomanai berusaha dikonfirmasi melalui pesan WhatsAppnya mau telpon seluler tidak berhasil sampai berita Tayang.
“Telepon sesulernya berdering dan pesan WhatsApp yang dilayangkan tidak direspon” (tim)