Sambut Gembira Kehadiran BLKK Jurusan Multimedia, Pengelola Pondok Pesantren Mudi Mekar Al Aziziyyah Apresiasi Hasil Perjuangan Wenny Haryanto

Kota Bekasi, MPI
Kehadiran Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) yang tersebar di wilayah Kota Bekasi mendapat respon positif dari kalangan pengelola pondok pesantren. Kota Bekasi memiliki lima unit BLKK dengan beberapa jurusan keterampilan yang merupakan program dari Kementerian Tenaga Kerja RI (Kemnaker RI) bekerjasama dengan Dra. Hj. Wenny Haryanto, SH, Anggota Komisi IX DPR RI, Dapil Jabar VI (Kota Bekasi dan Kota Depok).

Saat ini, ada dua unit BLKK yang sudah beroperasi, yakni BLKK Jurusan Bahasa di Yayasan Pendidikan Fisabilillah (Yasfi) yang terletak di Jalan Kampung Sawah, Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondokmelati, dan BLKK Jurusan Multimedia di Pondok Pesantren Nurul Hikmah yang berlokasi di Jalan Rawatengah, Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang.

Sementara, ada tiga unit BLKK yang sudah rampung tahap pembangunannya dan segera beroperasi, yakni BLKK Jurusan Desain Mode dan Tekstil di Pondok Pesantren Thariiqul Jannah,
Jalan Horison 1, Kav PLN, RT. 05/RW.18, Taman Narogong Indah, Kelurahan Pangasinan, Kecamatan Rawalumbu.

Lalu ada BLKK Jurusan Bahasa di Pondok Pesantren Manabi’ul Ulum yang berlokasi di Jalan Raya Mustikajaya, Kelurahan Mustikajaya, Kecamatan Mustikajaya.

BLKK juga akan hadir di Pondok Pesantren Mudi Mekar Al Aziziyyah, Kampung Pamahan, Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, yang menyediakan Jurusan Multimedia.

Ketiga BLKK yang akan beroperasional dalam waktu dekat ini terbuka bagi para santri dan kalangan masyarakat setempat yang ingin mendapatkan pelatihan atau keterampilan.

Menurut penjelasan anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar Dra. Hj. Wenny Haryanto, SH, program pembangunan BLKK merupakan hasil program Kemnaker RI yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Bangsa Indonesia. “Program ini lalu diserap melalui para anggota DPR RI untuk direalisasikan di daerah pemilihannya masing-masing,” ujar Wenny Haryanto yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat VI meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok.

“Meski pun anggaran Kemenaker sudah direvisi atau dikurangi untuk mendukung program Covid-19, seperti pula anggaran seluruh instansi pemerintah lainnya, namun program pembangunan BLK Komunitas untuk meningkatkan kualitas SDM Bangsa Indonesia tetap wajib diprioritaskan dan dilaksanakan,” tegas Wenny.

Wenny Haryanto menyebut program pembangunan BLKK yang ada di Kota Bekasi ini diserap sesuai aspirasi yang disampaikan para pengelola lembaga pendidikan keagamaan, seperti pondok pesantren. “Program BLKK ini sesuai dengan aspirasi-aspirasi dari para pengelola pondok pesantren yang berharap adanya peningkatan kualitas pendidikan, misalnya dengan penambahan pelatihan atau keterampilan yang tentunya memberikan manfaat bagi para santri atau masyarakat setempat,” paparnya.

Wenny lalu memaparkan pelatihan yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja lokal dan mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha. “Pada akhirnya kelak keberadaan BLKK dapat menekan angka pengangguran, serta memulihkan perekonomian tenaga kerja, karena para generasi penerus bangsa sudah memiliki keahlian dan keterampilan yang mumpuni dalam rangka menghadapi persaingan dunia kerja,” tegasnya.

Lebih lanjut Wenny menerangkan dengan peningkatan kualitas dari berbagai aspek, diharapkan BLK Komunitas mampu mandiri dan dapat membangun kemitraan dengan lembaga pendidikan, lembaga pelatihan lainnya, dan dunia industri. “Dengan demikian peningkatan kompetensi tenaga kerja melalui pelatihan di BLK Komunitas dapat terserap di industri atau mampu mencetak wirausaha-wirausaha baru di Kota Bekasi,” ungkapnya.

Pondok Pesantren Mudi Mekar Al Aziziyyah didirikan oleh almarhum KH Khairur Rijal. Sepeninggal KH Khainur Rijal, pondok pesantren ini kemudian dipimpin oleh Ustadzah Khairun Nisa.

Terkait keberadaan BLKK Jurusan Multimedia, pengelola Pondok Pesantren Mudi Mekar Al Aziziyyah, Deni Ariyanto menegaskan pihaknya memberikan apresiasi terhadap hasil perjuangan Dra. Hj. Wenny Haryanto, SH yang telah merealisasikan wadah pelatihan dan keterampilan bagi para santri pondok pesantren. “Bukan hanya para santri, keberadaan BLKK ini tentunya memberikan dampak positif terhadap lingkungan masyarakat dalam menyiapkan tenaga kerja lokal agar memiliki kesempatan lebih luas dalam mencari pekerjaan, bahkan mampu membuka lapangan pekerjaan baru,” ujarnya.

Ungkapan senada disampaikan Ustad Muhammad Rusdi yang juga merupakan pengelola Pondok Pesantren Mudi Mekar Al Aziziyyah. “Kami dan masyarakat setempat berharap BLKK ini segera beroperasi, karena memberikan manfaat yang luar biasa bagi kemajuan lingkungan,” pungkasnya. (Mul)



Posting Terkait

Jangan Lewatkan