Undang Komunitas Ojol, Wenny Haryanto Bareng BPOM Gelar Sosialisasi Keamanan Obat dan Makanan Sehat

Kota Bekasi, MPI
Sekitar 200 orang dari beebagai komunitas pengemudi ojek online (Ojol) mengikuti sosialisasi cara memilih obat, obat tradisional, kosmetik, suplemem kesehatan, dan pangan yang menyehatkan di Ballroom Global Persada Mandiri (GPM) School, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Rabu (8/6). Sosialisasi ini dilakukan anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar Dra Hj Wenny Haryanto, SH bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Selain Dra Hj Wenny Haryanto, SH, juga hadir sebagai narasumber dalam sosialisasi ini, yakni Sukriadi Darma selaku Kepala Balai Besar POM di Bandung, Jawa Barat. Selain itu sosialisasi ini juga dihadiri Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Bekasi Dariyanto, dan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bekasi Huda Sulistio.

Melalui pemaparannya, Dra Hj Wenny Haryanto, SH menyatakan Komisi IX DPR RI selalu mendukung kegiatan sosialisasi atau Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang diselenggarakan bersama untuk melaksanakan program-program kerja mitra dan Komisi IX DPR RI. “Seperti yang kita laksanakan saat ini, yang terselenggara berkat kerjasama dengan BPOM Jawa Barat dan Komisi IX DPR RI,” ujar Wenny Haryanto yang berasal dsri Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat (Jabar) VI meliputi wilayah Kota Bekasi dan Kota Depok.

Sosialisasi ini, menurut Wenny, merupakan upaya memyebarluaskan informasi tentang obat dan makanan yang baik untuk melindungi masyarakat. “Begitu juga, masyarakat Kota Bekasi juga harus mengetahui obat-obatan dan makanan seperti apa saja yang beresiko terhadap kesehatan sehingga bisa dicegah penggungaannya,” tegasnya menambahkan.

Wenny menyebut pengawasan obat dan makanan merupakan hal strategis yang mempunyai dampak luas terhadap kesehatan masyarakat. “Pangan merupakan unsur yang penting bagi ketahanan suatu bangsa. Dengan pangan yang aman dan bermutu, akan menjadikan masyarakat dan generasi penerus bangsa menjadi generasi yang kuat, sehat dan cerdas,” ulasnya.

Untuk penguatan peran BPOM di dalam pengawasan obat dan makanan, kata Wenny, Komisi IX DPR RI telah mengusulkan Rancangan UndangUndang (RUU) Pengawasan Obat dan Makanan agar institusi Badan POM menjadi diperkuat. “Adanya undang-undang ini dianggap penting mengingat peredaran obat dan makanan ilegal, palsu, maupun kedaluwarsa makin marak, dan RUU tersebut akan menjadi payung hukum agar masyarakat mendapatkan jaminan keamanan dan mutu produk obat dan makanan,” imbuhnya.

“Kemajuan teknologi telah membawa perubahan-perubahan yang cepat dan signifikan pada industri farmasi, obat asli Indonesia, makanan, kosmetik dan alat kesehatan. Dengan dukungan kemajuan teknologi transportasi dan ekspedisi membuat hambatan masuk barang dan jasa antar negara dalam perdagangan internasional menjadi semakin kecil atau tipis, sehingga produk-produk tersebut dalam waktu yang amat singkat dapat menyebar ke berbagai negara dengan jaringan distribusi yang sangat luas dan mampu menjangkau seluruh strata masyarakat,” papar Wenny.

Dengan demikian, lanjut Wenny, konsumsi masyarakat terhadap produk-produk industri farmasi, obat, kosmetik dan makanan cenderung terus meningkat, seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat termasuk pola konsumsinya. “Sementara itu pengetahuan masyarakat masih belum cukup memadai untuk dapat memilih dan menggunakan produk secara tepat, benar dan aman, terutama untuk produk-produk industri farmasi, obat, kosmetik, dan makanan baik secara langsung apalagi secara daring/online. Di lain pihak, iklan dan promosi dari pihak produsen semakin gencar turut mendorong konsumen untuk mengkonsumsi secara berlebihan dan seringkali tidak rasional,” ucapnya.

Oleh karena itu, Wenny mengingatkan pentingnya setiap individu untuk dapat menjaga kesehatan diri dan keluarganya dengan mengetahui bagaimana cara memilih dan mengonsumsi hanya produk-produk industsi farmasi, obat, kosmetika, dan makanan yang baik dan aman untuk dipergunakan setiap saat. “Sebagai anggota Komisi IX DPR RI, saya senantiasa mengajak setiap lapisan masyarakat terutama yang berada di Kota Bekasi untuk selalu menerapkan pola hidup sehat dengan hanya memilih, membeli dan mengonsumsi produkproduk industri farmasi, obat, kosmetika, dan makanan yang aman untuk dipergunakan setiap saat,” harapnya.

Menanggapi kegiatan sosialisasi ini, Ari Londo dari Komunitas Basoka (Barisan Satria Online Bekasi) menyambut baik adanya sosialisasi ini. Menurut dia, kegiatan ini memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama para pengemudi Ojol agar lebih cermat dalam memilih makanan dan obat.

“Apalagi kami selaku pengemudi Ojol yang sangat rentan dan beresiko terserang penyakit karena pola hidup di jalanan. Makanya kegiatan ini sangat beemanfaat dan memberikan pencerahan kepada kami. Dengan oemahaman yang kami dapatkan saat ini, mudah-mudahan para pengemudi Ojol yang hadir saat ini bisa hidup lebih sehat sehingga tetap bisa berjuang mencari nafkah bagi keluarganya masing-masing,” pungkaanya. (Mul)



Posting Terkait

Jangan Lewatkan