Kota Bekasi, MPI
Sikap optimis tergambar di wajah Mohammad Abim Subijantoro saat diajak berbincamg terkait ajang demokrasi akbar tahun 2024 mendatang. Meski masih terbilang berusia muda, lelaki kelahiran tahun 1996 ini meyakini kekuatan kaum milenial akan mendominasi panggung politik Penilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Anggota Legislatif (Pilleg) nanti.
Keyakinan ini juga yang menuntun Mohammad Abim Subijantoro untuk ikut aktif berkecimpung dalam dunia politik melalui Partai Golkar. Minimnya pengalaman tak lantas membuat figur pebisnis muda ini menyerah begitu saja terkait paradigma negatif di kalangan masyarakat yang menyebut politik itu kejam.
Sosok Mohammad Abim Subijantoro dikenal sebagai pelaku bisnis di bidang reparasi velg mobil dan transportasi. Setiap harinya, Abim sibuk di BK Speedworks yang terletak di Ruko Taman Bougenville Estate, Blok A Nomor 6, Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondokgeede, Kota Bekasi.
Selain berbekal semangat, Abim mengakui sukses yang diraihnya ini tak lepas dari dukungan sang istri tercinta, Katlina Supardi, yang selalu setia dan memberikan dukungan penuh. Dukungan daei sang istri juga yang membuat Abim menjadi lebih percaya diri ketika menyatakan niatnya untuk bergelut dalam dunia politik.
“Sampai saat ini belum ada niat apapun, selain hanya ingin mencoba bergelut di dunia politik. Apalagi saya masih termasuk junior yang masih butuh proses dan arahan dari para senior yang sudah banyak memiliki pengalaman di dunia politik,” ucap Abim saat diajak berbincang santai belum lama ini.
Menurut Abim, dunia politik itu penuh dinamika yang menarik perhatian kalangan masyarakat, termasuk kaum milenial saat ini. “Kalau dengar orang-orang bicara politik, kayaknya asyik aja, penuh dinamika, gak monoton, selalu ada isu yang mencuat,” tegasnya.
Abim justru menyatakan tekadnya ingin membesarkan Partai Golkar di Kota Bekasi sehingga peran kaum milenial bisa terlihat di tubuh partai berlambang beringin ini. “Selama ini kan Partai Golkar dikenal memiliki kader-kader yang tradisional. Nah dengan terbukanya peluang bagi kaum milenial untuk bergabung di Partai Golkar, saya yakin akan memberikan suasana dan nuansa baru yang lebih enerjik dan dinamis,” tegasnya.
Kiprah dan gerakan kaum milenial, kata Abim, tidak sebatas aksi-aksi yang terlihat oleh mata saja, tapi bisa dibilang gerakan senyap. “Ya bukan hanya mengandalkan gerakan yang sifatnya seremonial atau kegiatan saja, tapi kaum milenial memiliki potensi untuk menebar citra positif Partai Golkar melalui dunia maya atau media sosial, bisa disebut sebagai gerakan senyap,” ungkap penilik akun Instagram @abim_bkspeed Ini.
Namun demikian, Abim tak membantah jika kiprah politisi senior masih sangat dibutuhkan oleh partai-partai politik sebagai pilar kekuatan yang mampu menopang organisasi. “Lebih sempurna lagi jika ada kolaborasi antara senior dan junior, saling mengisi dan saling menyempurnakan, saya optimis Partai Golkar akan semakin besar dan dicintai masyarakat, termasuk kalangan milenial,” pungkasnya. (Mul)
