Kota Bekasi, MPN
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) belum lama ini menemukan satu kasus penyebar an Monkeypox atau Cacar Monyet di Tanah Air. Pasien yang dinyatakan positif terkonfirmasi Cacar Monyet ini merupakan seorang laki-laki berusia 27 tahun yang merupakan warga DKI Jakarta, yang baru kembali dari Eropa Barat dan saat ini masih menjalani isolasi mandiri.
Adanya temuan kasus penyebaran penyakit Cacar Monyet ini dikhawatirkan berdampak terhadap keresahan masyarakat yang masih trauma akibat masa pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Apalagi banyak masyarakat yang belum memahami apa itu Cacar Monyet, proses penularannya, serta tingkat resiko pasien yang dinyatakan positif terkonfirmasi Monkeypox ini.
Menanggapi adanya temuan kasus penyebaran pertama Cacar Monyet ini, anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar Dra. Hj. Wenny Haryanto, SH. menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak cemas dan panik. “Jangan buru-buru panik, percayakan kepada pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI. Yang terus bekerja agar Monkeypox tidak menyebarluas dan mengganggu stabilitas nasional,” ujar Wenny Haryanto saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (22/8).
Wenny juga berpesan kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan berita-berita dari sumber yang tidak jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Jangan mudah percaya dengan kabar-kabar yang bisa membuat masyarakat resah, dan dicekam ketakutan terkait Cacar Monyet,” ulas anggota Parlemen Senayan yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat VI meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok ini.
“Lebih bijak jika kita menggali informasi atau berita dari sumber yang terpercaya untuk referensi kita, sehingga memberikan pengetahuan atau wawasan yang bermanfaat buat kita semua. Begitu juga, sebaiknya masyarakat bisa memahami dan mengenal apa itu Cacar Monyet atau Monkeypox dari sumber informasi atau referensi yang layak dipercaya,” papar Wenny menambahkan.
Lebih lanjut, Wenny kemudian membagikan beberapa informasi atau pengetahuan tentang Cacar Monyet yang diterimanya dari pihak Kemenkes RI yang merupakan mitra kerja Komisi IX DPR RI. “Dengan mengenali, dan memahami apa itu Cacar Monyet, masyarakat bisa semakin waspada dan lebih cerdas melakukan pencegahan secara dini, sehingga Cacar Monyet tidak menyebar lebih luas,” tegasnya.
Tentang Cacar Monyet
Menurut Wenny Haryanto, Cacar Monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.
Cacar Monyet ini ditemukan pertama kali pada tahun 1958. Pada saat itu ditemukan wabah penyakit mirip cacar yang menyerang koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, hal tersebut yang menyebabkan penyakit ini disebut sebagai Cacar Monyet atau Monkeypox.
“Kasus Cacar Monyet pertama yang menginfeksi manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Sejak saat itu, kasus cacar monyet dilaporkan telah menginfeksi orang-orang di beberapa negara Afrika Tengah dan Barat lainnya seperti : Kamerun, Republik Afrika Tengah, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, dan Sierra Leone,” ujar Wenny.
Virus Cacar Monyet, lanjut Wenny, dapat menular ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi virus. Virus juga dapat melewati plasenta dari ibu hamil ke janin. Virus cacar monyet dapat menyebar dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, ketika menangani atau memproses hewan buruan, atau melalui penggunaan produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi.
“Virus juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka pada orang yang terinfeksi atau dengan bahan yang telah menyentuh cairan atau luka tubuh, seperti pakaian atau linen,” ulas Wenny.
Cacar Monyet dapat ditularkan pula dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan luka infeksi, koreng, atau cairan tubuh penderita. Penyakit ini juga dapat menyebar melalui droplet pernapasan ketika melakukan kontak dengan penderita secara berkepanjangan. Berbagai spesies hewan telah diidentifikasi rentan terinfeksi virus cacar monyet. Masih ada ketidakpastian tentang sejarah alami virus ini.
Gejala dan Pencegahan
Wenny juga memaparkan beberapa gejala Cacar Monyet yang menyerang pada manusia, mirip dengan gejala cacar air, namun lebih ringan. “Gejala dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Perbedaan utama antara gejala cacar air dan cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening atau limfadenopati, sedangkan cacar air tidak. Masa inkubasi cacar monyet biasanya berkisar dari 6 hingga 13 hari tetapi dapat pula 5 hingga 21 hari,” paparnya.
Setelah mengetahui dan memahami gejala Cacar Monyet ini, Wenny berharap masyarakat juga mengetahui upaya pencegahan agar terhindar dari ancaman virus ini. “Yang pertama hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus, termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi, hindari juga kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit,” jelasnya.
“Lakukan cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
Bagi para tenaga medis wajib menggunakan alat pelindung diri saat merawat pasien yang terinfeksi, serta memasak daging dengan benar dan matang,” kata Wenny.
Wenny berharap penjelasannya memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga memiliki pengetahuan untuk melindungi diri sendiri, keluarganya, atau orang-orang terdekat, dari ancaman Cacar Monyet. “Sekali lagi, jangan terburu-buru panik. Yuk kita bersama-sama berusaha melakukan pencegahan dini terhadap penularan Cacar Monyet, sehingga kita bersama keluarga kita yang tercinta senantiasa hidup sehat serta terhindar dari segala jenis penyakit berbahaya,” ujar Wenny menyampaikan pesan bijaknya untuk seluruh lapisan masyarakat. (Mul)
Berikut ini adalah Gejala dan tanda cacar monyet :
Sakit kepala
Demam akut >38,5oC
Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening)
Nyeri otot/Myalgia
Sakit punggung
Asthenia (kelemahan tubuh)
Lesi cacar (benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh)
).