MEDIAPATRIOT.CO.ID – Jakarta, Dr. Ana Agung Ayu Ngurah Tini Rusmini Gorda, SH, MM, MH Ketua DPD IWAPI Bali menjelaskan bahwa dirinya bersama teman-teman dari DPC Kabupaten Buleleng sangat bersemangat hadir dalam Rakernas tahun ini, karena dua tahun yang lalu itu betul-betul kami di Bali sangat tiarap, tetapi kami tetap bangkit karena perempuan itu pelopor dan kami berharap bahwa konsep kami di Bali bagaimana bersinergi pang pada payu dan menjadi win-win solution itulah yang akan kami tawarkan kepada DPP IWAPI agar bisa diteruskan kepada pemerintah bahwa pemberian bantuan tidak langsung itu kurang tepat bagi kami, tetapi bagaimana perempuan itu yang mempunyai satu komunitas seperti koperasi itulah yang disupport dan diberikan sehingga tidak memberikan ikan tetapi kail pancing yang di berikan.
IWAPI sebagai vokal poin di Awen dan mendapatkan kegiatan untuk empowerment sehingga Iwapi sangat berperan dan Bali sudah menjadi contoh file projects, bagaimana perempuan itu bisa tetap bergeliat walaupun dalam situasi pandemi kemarin dan kami sudah membuktikan, bahwa kami ingin sharing pada Rakernas tahun ini, bahwa konsep sinergi pang pada payu itu akan menjadi suatu terobosan yang sustain, jadi semua di untung baik itu pembeli, produsen dan konsumen itu sama-sama merasa di untungkan, sehingga apapun yang terjadi itu kita kan bisa terus bergeliat ekonomi nya, jadi kami ingin bangun ekosistem dari ekonomi itu sendiri.
Kami tetap untuk melaksanakan digitalisasi itu kami tetap melihat potensi-potensi dari DPC yang kami miliki, tidak semua kami lakukan secara digital, karena kita harus paham bahwa sebelum pandemi ini, pemerataan dari digitalisasi belum terlaksana dengan baik tetapi percepatan yang kemarin akibat dari pandemi kami semua berusaha untuk menuju ke sana, tetapi kombinasi antara konvensional dengan digital itu masih tetap kami lakukan, karena pertemuan itu seperti hari ini, jadi memang harus lebih ditekankan dan lebih mendapatkan sesuatu aura yang bagus dalam kita bertransaksi, tentang konsep hybrid itu juga kami kedepankan sehingga antara digitalisasi dengan konvensional itu masih tetap kita jalankan dengan harmonis.
Pariwisata di Bali mulai bergeliat, tetapi dua tahun ini kami sangat menyadari di perempuan ini, pariwisata itu bukan satu-satunya, tetapi bonusnya adalah pariwisata, makanya kami mencoba untuk membina desa-desa binaan, itu adalah untuk desa wisata, kami mencoba konsep itu dan di situ dari kreatifitas, perempuan, anak dan remaja itu kami tetap develop untuk bisa menunjang pariwisata jadi tetap bonus nya pariwisata, tetapi desa itu adalah menjadi tempat yang terbaik untuk bisa kita eksplor dan bisa mendapatkan suatu kegiatan ekonomi kami juga.
Kami dari kabupaten kota se-Bali karena kebetulan istri dari para bupati Itu menjadi dewan pembina sangat bersinergi dengan kami sehingga kegiatan-kegiatan yang memang terkait dengan ekonomi yang tanpa harus dibantu secara finansial tetapi kita diberikan ruang untuk bisa bersinergi dengan dinas-dinas yang terkait baik itu Perindustrian, UKM dan Koperasi dan lain sebagainya, jadi media itu lah yang sebenarnya kami harapkan. “Kami berharap DPP, DPD, DPC harus bisa bersama-sama menggelorakan bahwa perempuan itu bukan hanya di belakang layar tetapi memang menjadi teman yang semuanya dapat bersinergi.” Ujarnya.
(red Irwan)