KH. Ahmad Tohari hadiri Bedah Buku “Hadrah Nyai”.

Purwokerto Banyumas, MPI.co.id Kehadiran Pengarang Buku Novel BeasSeller “Ronggeng Dukuh Paruk” KH. Ahmad Tohari. minggu 27 November 2022. diRiverside caffeshop disambut puluhan mahasiswa dan seniman dari berbagai daerah sekitar Banyumas.

Acara bedah buku yang diprakarsai Mas Era direktur Riverside dengan mengagendakan Bedsh Buku Hadrah Nyai karya kyai muda asal madura Rauda Basha, berhasil diselenggarakan dengan sukses.

Selain dihadiri kyai dan budayawan Banyumas Ahmad Tohari sederet tokoh muda yang tergabung di komunitas literasi cipta gembira, hadir kawan kawan Ipnu dan HMI Banyumas serta seniman dari Bumiatu dan Pemalang.

Raedu Basha selaku pengarang puisi “kitab syair Hadrah Nyai” kepada media menjelaskan bahwa mkaryanya ini adalah produksi ke 4 untuk buku buku yang telah diterbitkannya.

Ia mengaku sukses menerbitkan buku “Hadrah Kyai” dan telah terjual 40 ribu buku,” ujarnya.

penulisan puisi kitab syair Hadrah Nyai ini bukan sengaja untuk mengulang sukses buku sebelumnya.

Ini sungguh tidak sengaja karena saya sangat hormat dan kagum pada banyak peran kaum wanita yang berjuang di pesantren dan belum banyak diangkat dalam tradisi penulisan sastra apalagi puisi.

Saya mencoba menuliskan peran mereka lewat puisi dan Alhamdulilah meski temanya peran perempuan di lingkungan pesantren.

Beberapa kali peluncuran buku ini ditanggapi dengan serius oleh masyarakat khususnya di pulau jawa yang pada kenyataannya masih mencintai buku.

Sekarang memang era digital tapi ketika saya tawarkan buku karya saya ternyata respon masyarakat pembaca masih baik dan buku yang saya jual dan saya produksi sendiri ini laris manis,” tuturnya bangga.

Sementara itu KH. Ahmad Tohari yang sedianya akan mengulas buku Hadrah Nyai justru hanya memberi komentar yang menohok hadirin pemirsa acara bedah buku kemarn.” saya sarankan adik adik teruslah menulis.

Karena dengan menulis kita ada, “tutur kyai Ronggeng Dukuh Paruk yang dengan lirih menyebut dirinya sudah sepuh dan saatnya pensiun.”

Sekarang ini eranya anak anak muda untuk terus mengarang dan menulis. Tingkatkan terus gerakan Literadi!” ujar bya tegas.

Acara bedah buku pun ditutup dengan tanya hawab dan pembacaan puisi oleh MasNoor Tegal.Iwang Nurwana pemalang dan lazuardi Bumiayu Brebes.

Acara yang dimulai pukul 14 .00 diyutup pukul 17.20dengan doa dan foto bareng tiga pembicara.(Nurdibyo)



Posting Terkait

Jangan Lewatkan