Sumedang, Media Patriot – Aksi Demo digelar Ratusan Warga Desa Sarimekar Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang Senin (19/12) 2022 di Kantor Desa Sarimekar, mereka menuntut Kadesnya Usep Saepudin yang saat Demo digelar Usep sedang Mendekam dalam Tahanan di Mapolres Sumedang akibat tersangkut Kasus Dugaan Penganiyayaan untuk Lengser dari jabatannya.
Tuntutan Warga seperti yang disampaikan Koordinator Aksi Nia Zainal Miftah dan tertuang dalam surat tuntutan terdapat 8 (delapan) foint tuntutan yang pada kesimpulannya mengerucut kepada keinginan semua warga Masyarakat Desa Sarimekar meminta usep mundur atau dilengserkan dari jabatannya.
Adapun 8 foint tuntutan yang dikehendaki dan dituduhkan kepada Usep sehingga warga menuntutnya lengser diantaranya:
1. Saudara Usep Saepudin saat ini tersangkut Kasus Pidana dan sudah ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana penganiayaan yang dilakukan terhadap salah seorang warga yang terjadi di kantor desa sarimekar, Jadi kami tidak ingin dipimpin oleh seorang kepala desa yang arogan, sewenang-wenang, dan otoriter.
2. Saudara Usep Saepudin diduga menyelewengkan Dana Anggaran BLT untuk warga senilai Rp 300.000,-/orang, uangnya diambil alih oleh kepala desa dengan dalih dialihkan ke program pembelian kambing untuk warga penerima BLT tersebut, tapi Warga tidak menerima bantuan kambing tersebut.
3. Yang kami ketahui di Anggaran Perubahan Tahun 2022 ada anggaran Pengecoran Jalan Ciupih sepanjang 200m, Anggaran sudah cair tetapi Pembangunan sampai sekarang tidak dilaksanakan.
4. Saudara Usep Saepudin diduga melakukan penyelewengan Dana Bansos untuk Warga yang mana Penerima difoto menerima bantuan senilai Rp. 900 ribu tapi selanjutnya bantuan tersebut dipotong Rp. 600 ribu diganti dengan sembako yang nilainya tidak sesuai dengan Rp. 600 ribu.
5. Saudara Usep Saepudin diduga melakukan Penyelewengan Dana Rutilahu untuk warga, yang mana untuk aturan Penerima Bantuan tersebut harus dibangun di tanah milik penerima bantuan, pada kenyataannya di Desa Sarimekar Penerima Bantuan mendirikan Rumah di atas Tanah Desa. Adapun Anggaran yang kami ketahui Bantuan tersebut senilai Rp. 20jt yang mana Rp. 17,5jt diperuntukan untuk Bahan Material dan Rp. 2.5jt untuk upah kerja. Namun pada kenyataannya Dana Rp. 2,5jt diambil kembali oleh Kepala Desa dengan dalih untuk mengganti Tanah Desa yang digunakan untuk mendirikan Rumah tersebut. Yang mana tanah rersebut dinilaikan Rp 5jt dan kekurangan Dana untuk membayar Tanah tersebut senilai Rp. 2,5jt dipinta dari warga yang menerima bantuan.
6. Gaji Kader Rp. 300rb/bulan tetapi yang Rp. 200rb/bulan
7. Cicilan Dump Truk diambil dari dana PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) yang disetor dari warga ditambah Rp. 3rb dari Wajib Pajak
.
8. Kepala Desa bertindak sewenang-wenang dengan menyerobot Tanah Milik Warga dengan dalih untuk digunakan membuka Jalan tetapi tanpa seizin pemilik Lahan.
Ditemui Awak Media kordinator lapangan lainnya Herman Pelani (Bos Denok) mempertegas “Apabila tuntutan kami hari ini tidak ditindaklanjuti maka, kami akan mengadakan Demo yang jauh lebih besar dengan menggerakan warga dengan jumlah yang lebih banyak” tegasnya.
Penyampaian Aspirasi Warga diterima oleh Ketua BPD Desa Sarimekar Nana Supriatna, saat ditanya Awak Media terkait tuntutan yang disampaikan warga dirinya bersama jajaran BPD lainnya berjanji akan segera menindaklanjutinya. “tentunya segala tuntutan dan aspirasi yang disampaikan mutlak hak Masyarakat, namun apapun hasilnya nanti kita tidak bisa lepas dan keluar dari aturan perundang-undangan yang ada. Maka atas kesepakat tadi Kami selaku BPD meminta waktu selama satu Minggu kedepan untuk menyampaikan Aspirasi Masyarakat ini Kepada Bupati” jelasnya
Berdasarkan Pantauan di lapangan jalannya Aksi berlangsung tertib dan aman, itupun tidak lepas dari kesigapan Aparat yang berjaga mengamankan selama Demo berlangsung, setelah merasa Aspirasinya sudah tersampaikan Warga pun membubarkan diri dengan tertib. (Her/Tim AWI)
