Tuntas Bangun Ratusan Tanki Septik, Kelurahan Kelapa Gading Barat Deklarasikan Bebas dari BABS

Jakarta , – Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara mendeklarasikan bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS), Rabu (21/12). Deklarasi dilangsungkan menyusul tuntasnya pembangunan ratusan tangki septic (septic tank) di Rukun Warga (RW) 04 dan 22.

Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim mengatakan, deklarasi Kelurahan Kelapa Gading Barat menambah daftar kelurahan di Jakarta Utara yang sebelumnya telah mendeklarasikan bebas dari BABS yakni Kelurahan Kelapa Gading Timur dan Kelurahan Sunter Jaya.

Babas dari BABS berbasis Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) ini dianggap penting demi terciptanya kesehatan lingkungan.

“Lingkungan yang kita ciptakan ini haruslah sebagai lingkungan yang sehat, keseluruhan aktifitas manusia dan makhluk hidup maupun sarana dan prasarananya pun harus sehat. Bebas dari BABS sangat penting karena kalau masih BABS tentunya air tercemar dengan bakteri E.coli (Escherichia coli) yang pada akhirnya merambat kepada penyakit lain, bahkan stunting,” kata Ali Maulana Hakim dalam acara Deklarasi Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan Kelurahan Kelapa Gading Barat, di Aula Kantor RW 08 Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (21/12).

Dia pun mengapresiasi proses pembangunan tangki septik di Kelurahan Kelapa Gading Barat yang mengedepankan konsep kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat, akademisi, dan media.

“Konsep ini bagus, ada subsidi silang dari RW dan perusahaan yang mampu sehingga terciptanya pembangunan tangki septik bagi warga pra sejahtera. Tidak ada yang tidak mungkin kalau diawali dengan niat yang tulus,” ungkapnya.

Sementara itu, Camat Kelapa Gading, Darmawan menyebut tangki septik dibangun pada 122 rumah antara lain 99 rumah di RW 04 dan 23 rumah di RW 22.

Ratusan rumah tersebut sebelumnya hanya memiliki kamar mandi kakus dengan pipa yang langsung mengalir ke kali sehingga mencemari lingkungan.

“Proses pembuatan tangki septik sekitar satu bulan, tapi sebelumnya kita konsen pada sosialisasi, verifikasi, maupun penggalangan dana. Sebagian warga yang mampu membuat tangki septik secara mandiri dan sebagian lagi warga pra sejahtera yang tidak mampu membangun itu kami carikan CSR (corporate Social Respondsbility) baik pengurus RW lain maupun perusahaan,” tutup Darmawan.( jhonny )



Posting Terkait

Jangan Lewatkan