Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia Mengadakan Seminar Pemberdayaan UMKM Di Masa Resesi 2023

*Pemberdayaan UMKM Ditengah Ancaman Resesi, Seminar Outlook Berseri 2023*

MEDIAPATRIOT.CO.ID – Jakarta – Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) menggelar seminar outlook seri 2023 dengan judul ; Pemberdayaan UMKM Ditengah Ancaman Resesi.
Hadir beberapa Nara sumber juga yaitu dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Core Indonesia ; Centre of reform on economics, Asosiasi Textil Indonesia.

Wisma PMI Jaksel sebagai tempat seminar, selasa 17 Januari 2023 yang dilaksakan baik online maupun offline. Peserta antusias dalam mengikuti acara, diskusi dan tanya jawab. Pemaparan ketum pusat HIPPI, Suryani Sidik Motik dalam wawancara dengan jurnalis Christy yakni “kalau UMKM di Indonesia mau berkembang dan maju sukses tentunya kami menghimbau kepada pemerintah untuk konsisten menjaga pasar dalam negeri. Amerika, Eropa dsb terjadi resesi, tapi Indonesia tidak yang akhirnya barang dari luar yg akan dipasarkan ke Indonesia karena berpotensi.
Mengingat permintaan berkurang dari Amerika dan Eropa. Indonesia menjadi incaran pasar luar negeri contohnya barang China.”

“Seminar ini secara series 1 bulan sekali dengan berbeda industri, saya pingin tau apa keluhan HIPPI dengan industri itu sama ? Ternyata sama kami ingin konsistensi dari peraturan pemerintah itu jangan berganti-ganti. Menjaga pasar dalam negeri, sehingga UMKM bergairah untuk berusaha.
Contoh Indonesia ini banjir barang bekas pakaian dari luar negeri murah memang, padahal martabat bangsa menjadi turun, belum tentu higienis dan merusak UMKM itu sendiri. Padahal dipasar Solo dan Jogya pakaian baru cuma 20.000 an produk lokal.
Nah hal-hal semacam ini pemerintah perlu menyetop. Kali ini produksi textil dan makanan minuman bersuara, rame-rame mendorong pemerintah untuk menjaga pasar dalam negeri.”

“Era digital saat ini sudah berjalan bagus.
Karena pandemi covid itulah mempercepat sistem UMKM online. Kami menghimbau juga mendorong UMKM untuk ikuti aturan yang ada, berbadan hukum, membimbing dan mengajak terus menerus digitalisasi semakin sempurna. Tapi kan pemerintah juga harus membantu, kita harus bersinergi dalam menjaga pasar.”

“Contoh negara India sangat proteksi dengan pasar dalam negeri, tapi di Indonesia ini terlalu bebas terbuka pemerintah tidak kreatif buat peraturan untuk membatasi pasar dari luar negeri.
Pemberdayaan UMKM dengan suporting pembiayaan tentunya akan berjalan lancar apabila industri berkembang, otomatis perlu biaya produksi apabila permintaan pasar meningkat. Oleh karena itu tolonglah pemerintah bantu kami para industri textil, makanan dan minuman ini untuk menjaga pasar dalam negeri.” Demikian menutup wawancaranya.

Red Irwan



Posting Terkait

Jangan Lewatkan